HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA DAN RESILIENSI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Abstract: Kemoterapi adalah
salah satu cara pengobatan kanker yang dilakukan dengan memasukkan obat-obatan
anti-kanker ke tubuh pasien. Kemoterapi sebagai salah satu pilihan utama
pengobatan untuk penyakit kanker memiliki berbagai efek samping yang dapat
menimbulkan kecemasan dalam diri pasien. Pasien yang mendapatkan dukungan
emosional dari keluarga akan terhindar dari kecemasan menghadapi kemoterapi
karena adanya berbagai perasaan positif yang dirasakan pasien dengan
tersedianya dukungan emosional keluarga. Resiliensi dalam diri pasien akan
dapat mengurangi kecemasan menghadapi kemoterapi ketika muncul bersama dengan
dukungan emosional keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara dukungan emosional keluarga dan resiliensi dengan kecemasan
menghadapi kemoterapi serta hubungan antara masing-masing variabel prediktor,
yaitu dukungan emosional keluarga dan resiliensi, dengan kecemasan menghadapi
kemoterapi.
Populasi penelitian adalah pasien kanker yang menjalani kemoterapi di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan sampel penelitian sebanyak 50 responden yang
diambil menggunakan purposive incidental sampling. Pengumpulan data penelitian
menggunakan Skala Kecemasan Menghadapi Kemoterapi (daya beda item
= 0,433-0,900; reliabilitas = 0,974), Skala Dukungan Emosional Keluarga (daya
beda item = 0,391-0,889; reliabilitas =
0,967), dan Skala Resiliensi (daya beda item = 0,395-0,866; reliabilitas =
0,978).
Uji F dalam teknik analisis regresi berganda menunjukkan Fhitung = 9,649
(Ftabel = 3,195; Fhitung>Ftabel) dan p = 0,000 (p<0,05). Hal ini berarti
ada hubungan signifikan antara dukungan emosional keluarga dan resiliensi
dengan kecemasan menghadapi kemoterapi. Besarnya hubungan antara dukungan
emosional keluarga dan resiliensi dengan kecemasan menghadapi kemoterapi
ditunjukkan dari nilai R = 0,540.
Kontribusi dukungan emosional keluarga dan resiliensi terhadap kecemasan
menghadapi kemoterapi adalah sebesar 29,1%. Uji t antara dukungan emosional
keluarga dan kecemasan menghadapi kemoterapi menunjukkan nilai thitung = 2,311
(ttabel = 2,012; thitung>ttabel), p = 0,025 (p<0,05), dan B = -0,795.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif signifikan antara dukungan
emosional keluarga dan kecemasan menghadapi kemoterapi. Hubungan resiliensi
dengan kecemasan kemoterapi tidak signifikan terlihat dari hasil uji t yang
menghasilkan nilai nilai thitung = 0,217 (ttabel = 2,012;
thitung<ttabel), p = 0,829
(p>0,05), dan B = -0,060.
Penulis: Febi Dwi
Setyaningsih, Makmuroch, Tri Rejeki Andayani
Kode Jurnal: jppsikologiperkembangan110029