HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERUBAHAN MENTAL DENGAN AGRESIVITAS VERBAL PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KEDUNG PANE SEMARANG

Abstrak: Narapidana  didefinisikan  sebagai  seorang  yang  menentang  peraturan,  dinyatakan  bersalah  oleh  pengadilan,  dan  harus menjalani  hukuman  di  penjara.  Penjara  mempunyai  tujuan  sendiri  sebagai  tempat  untuk  narapidana  untuk  mengubah, berkembang,  dan    menata  diri  mereka,  tidak  akan  lagi  melanggar  hukum  dan  menjadi  orang  yang  lebih  baik  untuk keluarga, Tuhan, dan  negara. Kelebihan kapasitas narapidana dan kekerasan antar narapida bisa memperluas kekerasan fisik  dan  agresifitas  non-verbal.  Penelitian  ini  memiliki  tujuan  untuk  mencari  hubungan  antara  persepsi  mental improvement pada agresi non-verbal narapidana di penjara Kedungpane Semarang. Populasi pada penelitian ini  adalah 329  narapidana  dengan  220  subjek.  Teknik  random  sampling  digunakan  di  penelitian  ini.  Partisipan    diminta  untuk menyelesaikan  28  item  skala  agresi  non  verbal  (α=0.925)  dan  45  item  skala  persepsi  mental  improvement  (α=0.934). Analisis  menggunakan  simple  regresion  menemukan  bahwa  rxy=-0.698  dengan  p=<0.001  (p<0.05).  berdasarkan  dari hasil ini kami bisa menyimpulkan bahwa percepsi dari mental improvement mempunyai signifikasi hubbungan negatif dengan  agresi  non  verbal.  Artinya  agresi  nonverbal  bisa  menurun  ketika  narapidana  mempunyai  persepsi  mental improvement  yang  lebih  besar  dan  sebaliknya.  Persepsi  mental  improvement  memiliki  efek  44.8%  untuk  agresi  non verbal sedangkan 55.2% dipengaruhi dengan faktor lain.
Katakunci: Agresi non verbal, persepsi mental improvement, narapidana
Penulis: Meilina Wirohati, Hastaning Sakti, Nailul Fauziah
Kode Jurnal: jppsikologiabnormaldd130009

Artikel Terkait :