Hubungan antara Pola Asuh Otoriter Orangtua dengan Perfeksionisme Maladaptif pada Siswa SMA Negeri 7 Surakarta

ABSTRAK: Perfeksionisme  adalah  keyakinan  bahwa  seseorang  harus  menjadi  sempurna  pada  segala  aspek  dan  hasil  atau pekerjaan yang tidak sempurna tidak dapat diterima. Perfeksionisme muncul berhubungan dengan orangtua yang suka menuntut, mengontrol, mengkritik, dan menghukum, yang merupakan karakteristik dari pola asuh otoriter. Orangtua  otoriter  mensyaratkan  kesempurnaan  bagi  anaknya  dengan  menuntut  tidak  adanya  kesalahan  dan kecenderungan  untuk  memberi  tanda  penolakan  dan  hukuman.  Hal  ini  menyebabkan  anak  membentuk  standar kesempurnaan yang tinggi pada apa yang ia kerjakan, agar memperoleh penghargaan serta tidak mendapat kritik, dan  hukuman  dari  orangtuanya.  Ketika  kesempurnaan  itu  menyebabkan  gangguan,  maka  pada  saat  itulah perfeksionisme berubah menjadi maladaptif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh otoriter orangtua dengan perfeksionisme maladaptif  pada siswa  SMA  Negeri  7  Surakarta.  Populasi  penelitian  adalah  siswa  kelas  X  dan  XI  SMA  Negeri  7 Surakarta. Responden penelitian sebanyak 6 kelas dengan total 175 siswa, yang ditentukan menggunakan cluster random  sampling. Alat  pengumpul  data  dalam  penelitian  ini  adalah  skala  perfeksionisme  maladaptif  (r=0,316-0,589,  α=0,879)  dan  skala  pola  asuh  otoriter  orangtua  (r=0,314-0,547,  α=0,883).  Teknik  analisis  data  yang digunakan adalah korelasi product moment Pearson.
Berdasarkan  hasil  analisis  korelasi product  moment Pearson  diperoleh  nilai  koefisien  korelasi  (R)  sebesar  0,425; p=0,00 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pola asuh otoriter  orangtua  dengan  perfeksionisme  maladaptif  pada  siswa  SMA  Negeri  7  Surakarta.  Nilai  R2 dalam penelitian  ini  sebesar  0,180,  hal  ini  menunjukkan  bahwa  kontribusi  pola  asuh  otoriter  orangtua  terhadap perfeksionisme  maladaptif  sebesar  18%.  Ini  berarti,  masih  terdapat  82%  variabel  lain  yang  mempengaruhi perfeksionisme maladaptif selain pola asuh otoriter orangtua.
Kata kunci: pola asuh otoriter orangtua, perfeksionisme, perfeksionisme maladaptif, siswa SMA
Penulis: Rahayu Herlina Sekartini, Machmuroch, Nugraha Arif Karyanta
Kode Jurnal: jppsikologiabnormaldd150003

Artikel Terkait :