MERUBAH PERILAKU MEROKOK DENGAN SUBLIMINAL CONDITIONING: SEBUAH PENELITIAN EKSPERIMENTAL

Abstrak: Subliminal messages merupakan cara mempengaruhi sikap, tindakan, dan keputusan manusia dengan memasuk-kan informasi ke pikirannya dalam waktu yang sangat cepat sehingga tidak dapat ditangkap oleh indera manusia. Subliminal messages berhasil dilakukan dalam bidang industri dan perdagangan, namun kurang berhasil dilakukan di  bidang  klinis  untuk  terapi  karena  berbagai  kelemahan.  Peneliti  mencoba  memperbaikinya  dengan  mengubah subliminal messages menjadi subliminal conditioning dan diuji coba sebagai terapi berhenti merokok. Subliminal conditioning tidak menyampaikan pesan, melainkan asosiasi. Metode penelitian ini adalah eksperimen laborato-rium  desain  within  group,  dengan  variabel  bebas  subliminal  conditioning  dan  variabel  terikat  perilaku  merokok. Partisipan penelitian adalah mahasiswa sebuah universitas swasta di Jakarta berusia 20 tahun atau lebih, merokok minimal 5 batang seminggu dan ingin berhenti merokok.  Dari 34 partisipan yang mendaftar, hanya data dari 12 partisipan yang dapat digunakan. Asosiasi yang diberikan adalah merokok dengan rasa takut, dengan memberikan gambar  rokok  bersamaan  dengan  gambar  yang  menakutkan  berupa  orang  mati  secara  tragis,  yang  diselipkan dalam sebuah film serial. Eksperimen dilakukan dengan menonton film tersebut selama satu jam per hari dalam 10 hari berturut-turut, kecuali hari minggu. Partisipan diminta untuk mencatat perilaku merokok mereka setiap hari selama eksperimen berlangsung. Berdasarkan hasil analisis statistik Wilcoxon Signed Rank Test, terapi subliminal conditioning terbukti berhasil menurunkan perilaku merokok secara signifikan (Z = 2.1, p < 0.05), namun tidak cu-kup kuat untuk membuat partisipan berhenti merokok. Penelitian ini merupakan awal pengembangan terapi bagi perokok dan perlu dikembangkan di masa depan. Hal yang perlu diperhatikan adalah persiapan eksperimen yang lebih terkontrol, jumlah partisipan yang lebih banyak, dan tingkat kecanduan rokok yang lebih tinggi.
Kata kunci: subliminal, conditioning, merokok, terapi, psikoterapi, adiksi
Penulis: Whisnu Thomas dan Eunike Sri Tyas Suci
Kode Jurnal: jppsikoterapidd100004

Artikel Terkait :