Motif dan Proses Psikologis Korupsi
Abstrak: Penelitian kualitatif
fenomenologi ini dilakukan
untuk mengidentifikasi dan menggambarkan fenomena
psikologi korupsi. Dua
pelaku korupsi diwawancarai
untuk menggali persepsi makna
pengalamannya dalam melakukan
proses korupsi yang
terjadi di Jawa Tengah.
Data penelitian menghasilkan
lima tema, yaitu:
(1) Definisi korupsi,
yaitu penyalahgunaan jabatan, identik dengan pencurian, tidak berjalan
sesuai dengan aturan yang sesungguhnya,
dan penggunakan uang
negara secara sengaja
untuk kepentingan pribadi maupun kelompok;
(2) Motif melakukan
korupsi, yaitu karena
faktor solidaritas dengan teman-temannya, adanya
sistem yang memungkinkan
terjadinya korupsi, untuk mendapatkan uang
dan pekerjaan; (3)
Proses terjadinya korupsi,
yaitu pembuatan anggaran yang
dilakukan oleh lembaga
legislatif bersama dengan
lembaga eksekutif, memperbesar anggaran, fasilitas
maupun tunjangan untuk
kepentingan mereka, laporan
administratif dimanipulasi, mata rantai korupsi yang saling berkaitan,
dan penyaluran dana aspirasi tanpa memakai
bukti kuitansi; (4)
Dampak terhadap pelaku
korupsi, yaitu mendapatkan
hikmah hidup yang berharga;
masuk penjara; berdampak
pada keluarga dan
memiliki hutang baru yang
lebih besar; serta
(5) Cara mengatasi
masalah (coping) akibat
korupsi, yaitu menggunakan
emotion focused coping.
Penulis: Nadiatus Salama
Kode Jurnal: jppsikologisosialdd140026

Artikel Terkait :
Jp Psikologi Sosial dd 2014
- PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI DENPASAR
- HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA MASYARAKAT TERHADAP MUSLIMAH BERCADAR DENGAN JARAK SOSIAL
- Hubungan dukungan sosial dan trait kecemasan dengan trauma pada korban perdagangan manusia
- Peningkatan kemampuan berbahasa melalui metode berkomunikasi dengan gambar pada anak dengan ciri gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
- Bermain dan kompetensi sosial anak: Studi meta-analisis
- KECEMASAN SOSIAL KAUM HOMOSEKSUAL GAY DAN LESBIAN
- IN-GROUP FAVORITSM PADA MAHASISWA AKTIVIS DITINJAU DARI KONSTRUAL DIRI INDEPENDEN-INTERDEPENDEN
- KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA PENSIUN
- ADVERSITY QUOTIENT DITINJAU DARI ORIENTASI LOCUS OF CONTROL PADA INDIVIDU DIFABEL
- VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA SELF-EFFICACY
- KESEPIAN PEMILIK HEWAN PELIHARAAN YANG TINGGAL TERPISAH DARI KELUARGA
- HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL
- Kepercayaan Mahasiswa Terhadap Ustadz: Pendekatan Indigenous Psikologi
- Self Objektif Remaja dalam Keluarga Jawa
- Hubungan Antara Efikasi Diri Karier Dengan Kematangan Karier Pada Remaja Di Daerah Kota Tangerang
- Efektivitas Program Resolusi Konflik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Sosial Siswa Yang Terlibat Perilaku Bullying
- FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PEKERJA SEKS TIDAK MENGAKSES HIV-VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING
- Hubungan antara Kematangan Emosi dan Penyesuaian Sosial dengan Alienasi pada Siswi SMP Islam Terpadu Ihsanul Fikri Boarding School Magelang
- Studi Kasus Konflik Beragama Pada Anak Yang Berasal Dari Keluarga Beda Agama
- Hubungan antara Kematangan Emosi dan Dukungan Emosi dengan Penerimaan pada Ibu yang Memiliki Anak Autis di SLB Negeri Semarang
- STUDI FENOMENOLOGI MENGENAI PENYESUAIAN DIRI PADA WANITA BERCADAR
- PENGARUH GAYA HIDUP HEDONIS TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF PADA PRAMUGARI MASKAPAI PENERBANGAN “X”
- Pengaruh Implementasi Program “Temanku Sahabatku” dalam Meningkatkan Perilaku Prososial Anak Pra Sekolah
- KONFORMITAS MAHASISWA PADA KOS BARU (Studi Komparasi Mahasiswa Baru dan Mahasiswa Lama di Lingkungan UNNES)
- Penskalaan Thurstone pada Aitem Thyroid Dysfunction Questionnaire (TDQ) Berbasis Gejala Biopsikososial