Pembentukan Identitas Diri Foreclosure Pada Remaja dalam Menempuh Pendidikan di Pondok pesantren

Abstrak: Penelitian  ini  dilakukan  untuk  memahami  proses  pembentukan  identitas  diri  foreclosure pada remaja dalam menempuh pendidikan.  Status identitas  foreclosure digambarkan dengan individu  yang  tidak  mengalami  periode  eksplorasi  (krisis)  tapi  mereka  telah  membuat sejumlah  komitmen  yang  bukan  berasal  dari  pencarian  sendiri  dan  sudah  disiapkan  oleh orang  disekitarnya.  Penelitian  ini  menggunakan  metode  kualitatif  dengan  pendekatan fenomenologi.  Subjek  dalam  penelitian  ini  merupakan  4  remaja  yang  telah  menempuh pendidikan  dipondok  pesantren  sejak  SMP  hingga  SMA  dan  memiliki  status  identitas foreclosure  dalam  menempuh  pendidikan.  Teknik  pengumpulan  data  menggunakan wawancara, dan observasi. Teknik analisa menggunakan analisis coding (open coding, axial coding,  selective  coding).  Hasil  penelitian  menemukan  bahwa  pembentukan  identitas  diri Foreclosure  ditunjukkan  dengan  kemampuan  eksplorasi  yang  rendah  yang  digambarkan dengan  kurangnya  pengetahuan  mengenai  tempat  pendidikan,  informasi  pondok  pesantren didapatkan  orang  terdekat,  dan  mengikuti  keputusan  dari  sekitar.  Remaja  telah  memiliki komitmen  yang  ditunjukkan dengan  perilaku  rajin dan patuh pada peraturan. Untuk tahapan pembentukannya  remaja  memiliki  hambatan  pada  identity  crisis  dan  identity  diffusion,  dan identifikasi  (identification)  dilakukan  dengan  tujuan  untuk  mendapatkan  perhatian  dan penghargaan dari orang sekitar.
Kata kunci: identitas diri foreclosure, remaja, pendidikan pondok pesantren
Penulis: Ainul Zulqoifah Asmawati, Faizah, Sumi Lestari
Kode Jurnal: jppsikologiperkembangandd080008

Artikel Terkait :