PERBEDAAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DITINJAU DARI STRATEGI SELF-MANAGEMENT DALAM MENGATASI WORK-FAMILY CONFLICT PADA IBU BEKERJA
Abstract: Peran ganda yang
dimiliki ibu bekerja sebagai wanita karir sekaligus ibu rumah tangga
mengarahkan ibu bekerja pada permasalahan work-family conflict (selanjutnya
disebut WFC) yang disebabkan oleh pertentangan dua peran atau lebih
sekaligus. WFC dapat menyebabkan
terganggunya psychological well-being (selanjutnya disebut PWB) pada ibu
bekerja, jika tidak diatasi dengan benar.
Dengan membangun self-management dalam diri ibu bekerja, dapat membantu
ibu bekerja mengatasi WFC, sehingga lebih mengarahkan mereka pada proses
pencapaian PWB. PWB
adalah kehidupan yang positif, seimbang dan berkelanjutan pada individu
dalam menghadapi tantangan menuju kondisi terbaik meliputi fisik, mental dan
sosialnya. Terdapat empat strategi
self-management, yaitu positive self-talk, time management, task delegation dan
role compartmentalization, yang nantinya masing-masing strategi self-management
akan mengarahkan ibu bekerja pada kondisi PWB yang berbeda-beda pula.
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah terdapat perbedaan PWB
ditinjau dari strategi self-management dalam mengatasi WFC pada ibu
bekerja. Populasi adalah ibu bekerja di
4 Bank Persero (BUMN) di Surakarta.
Sampel berjumlah 72 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive
sampling dengan kriteria wanita sudah menikah, pada saat ini memiliki anak
berusia 0 – 13 tahun, suami masih hidup dan pendidikan minimal lulusan SMA/
SMK. Pengumpulan data menggunakan Skala
PWB dan Skala Strategi Self-Management dalam Mengatasi WFC. Teknik analisis
data yang digunakan adalah One-Way ANOVA dengan bantuan program SPSS 14.
Hasil analisis dengan menggunakan teknik One-Way ANOVA diperoleh = 1,165 lebih kecil dari = 2,739.
Dari hasil analisis tersebut, dapat dimaknai bahwa tidak ada perbedaan
PWB ditinjau dari strategi self-management dalam mengatasi WFC pada ibu
bekerja. Hal ini dikarenakan
masing-masing strategi berperan sebagai fungsi afek, tingkah laku dan kognisi
dalam diri individu yang sistem bekerjanya saling terpisah tetapi saling
mempengaruhi, sehingga ketiganya sama-sama diperlukan untuk mengatasi
work-family conflict dan sama-sama berkontribusi dalam mengarahkan
psychological well-being pada ibu bekerja.
Kata kunci: psychological
well-being, strategi self-management dalam mengatasi work-family conflict, ibu
bekerja
Penulis: Dias Tri Handayani,
Salmah Lilik, Rin Widya Agustin
Kode Jurnal: jppsikologiperkembangan110028