RESILIENSI PENGUNGSI KONFLIK SAMPANG

ABSTRAK: Konflik merupakan permasalahan sehari-hari yang selalu kita temui dalam kehidupan sehari hari dimana konflik terjadi akibat adanya perbedaan. Perbedaan itu bisa terjadi karena perbedaan pendapat, perbedaan kepentingan ataupun perbedaan keyakinan. Konflik Sampang terjadi akibat adanya pertikaian antara kelompok Syiah dengan Sunni yang terjadi akibat adanya perbedaan keyakinan yang dimiliki oleh masing-masing kelompok tersebut yang mengakibatkan kelompok Syiah harus meninggalkan sampang dan mengungsi hingga ke puspa agro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi dari pengungsi konflik Sampang.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisa data menggunakan metode analisis tematik data dengan subjek yang berjumlah 2 orang pengungsi konflik tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua pengungsi resilien terhadap tekanan dan permasalahan yang terjadi di tempat pengungsian dimana hal itu di buktikan dengan adanya sumber resiliensi yaitu faktor I am, I have, dan I can serta 7 kemampuan resiliensi yaitu kemampuan regulai emosi, pengendalian impuls, analisis kausal, efikasi diri, optimisme, empati, dan reaching out pada kedua subjek.
Kata kunci: Resiliensi, Konflik Syiah-Sunni, Pengungsi
Penulis: Bima Pusaka Semedhi, Nur Hasanah, Sumi Lestari
Kode Jurnal: jppsikologikepribadiandd100019

Artikel Terkait :