STUDI KUALITATIF KEPUASAN HIDUP PRIA TRANSGENDER (WARIA) DI BANDA ACEH
Abstrak: Transgender merupakan
individu yang merasa
dan berfikir berbeda
dari sudut pandang
kelamin yang telah ditetapkan, dan
masuk dalam gangguan
identitas jenis kelamin;
dalam konteks penelitian
ini, seorang laki-laki mengubah dirinya
menjadi perempuan. Kejanggalan
perilaku ini belum
mendapatkan penerimaan dari masyarakat terkait
pertentangan konstruksi gender.
Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui kepuasan
hidup pada pria transgender
di Kota Banda
Aceh melalui pemahaman
akan dinamika pengalaman
kualitas hidup subjek. Metode
penelitian
kualitatif-fenomenologis
digunakan dalam penelitian
ini. Subjek diperoleh
dengan teknik snow ball.
Subjek dalam penelitian
ini berjumlah 4
orang pria yang
telah mengubah dirinya
menjadi wanita. Subjek I
berusia 34 tahun,
telah menjadi pria transgender
selama 13 tahun; Subjek II berusia 24 tahun, telah menjadi
pria transgender selama
8 tahun; Subjek
III berusia 27
tahun, telah menjadi
pria transgender selama 4 tahun;
dan Subjek IV berusia 36 tahun, telah menjadi pria transgender selama 12
tahun. Hasil analisis data menunjukan bahwa kepuasan hidup
pria transgender tercapai ketika mereka menerima kehidupannya, baik kondisinya saat
ini maupun keberhasilannya dalam
mengubah penampilan fisiknya
menjadi wanita. Sumber kepuasan hidupnya berasal dari
dukungan sosial yang diperoleh dari sesama pria transgender serta dari pasangan
hidupnya; karena terpenuhinya kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Hambatan
terbesar yang mereka hadapi adalah penolakan masyarakat yang meningkatkan
kecemasan mereka karena mereka merasa tidak dapat berperan sesuai dengan
gendernya. Menghadapi kesulitan
ini, strategi coping
yang digunakan adalah
mendekatkan diri kepada
Tuhan. Pria transgender
memiliki kepuasan hidup
yang tinggi ketika
ia dapat menerima
hidupnya dan mendapat dukungan
dari masyarakat.
Penulis: Sara Ruhghea, Mirza,
Risana Rachmatan
Kode Jurnal: jppsikologiklinisdd140008