ANALISA DAN EKSPERIMENTAL TEKUK KOLOM GANDA KONSTRUKSI KAYU PANGGOH DENGAN KLOS DAN SAMBUNGAN BAUT (EKSPERIMENTAL)
ABSTRAK: Penelitian ini
mengenai kolom ganda konstruksi kayu panggoh dengan klos dan sambungan baut.
Kayu panggoh merupakan nama lain untuk teras kayu dari pohon aren (Arenga
pinnata) di wilayah Sumatera Utara, khususnya pada Kabupaten Karo. Dalam
pengujian ini kayu panggoh ganda dari aren dengan klos yang disambung dengan
baut diberi perletakan sendi-sendi dan diberikan pembebanan secara aksial pada
kedua ujungnya.
Perencanaan kolom ganda dengan klos yang disambung dengan baut
direncanakan dengan metode kuat elastis, kuat kritis, dan kuat batas (ultimate
strength design). Ukuran penampang kayu utama yang digunakan yaitu 2 x (3 cm x
6 cm), untuk penampang klos berukuran 3 cm x 6 cm, dan menggunakan baut ½ inci
sebagai penyambungnya. Kolom ganda dibuat 1 sampel yang dirancang dengan metode
ultimate dengan panjang bentang 2 m. Hasil pengujian pada laboratorium
diperoleh beban runtuh 12.000 ton dengan σ = 333,333 kg/cm2 dan secara teoritis
beban runtuh menurut SNI 2002 adalah 6.864,9202 ton dengan σ = 794,748 kg/cm2.
Beban elastis yang diperoleh dalam pengujian adalah 8.000 ton dengan σ =
222,222 kg/cm2 dan secara teoritis beban elastis menurut PKKI 1961 adalah
4.893,199 ton dengan σ = 353,221 kg/cm2. Beban kritis yang diperoleh dalam
pengujian adalah 10.000 ton dengan σ = 277,778 kg/cm2 dan secara teoritis beban
elastis menurut PKKI 1961 adalah 5.533,6096 ton dengan σ = 153,7165 kg/cm2.
Nilai perbandingan hasil penelitian dan teoritisnya sebesar 1,7480. Dari hasil
pengamatan tidak terjadi keretakan pada sambungannya, hal ini menunjukkan pada
titik penyambung cukup kuat dalam menahan beban aksial yang diberikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran perbandingan
kuat tekuk kolom ganda kayu panggoh dengan klos dan sambungan baut. Dari hasil
penelitian ini diharapkan kolom ganda kayu panggoh dengan klos dan sambungan
baut dapat digunakan sebagai bahan alternatif konstruksi bangunan sederhana,
terutama pada konstruksi rumah yang intensitas gempanya sedang maupun tinggi.
Harga pembuatan yang relatif murah dan jumlah sumber dayanya yang cukup banyak
merupakan faktor lain yang dapat diperhitungkan untuk konstruksi alternatif
ini.
Penulis: William Arthur
Yehezki Bangun
Kode Jurnal: jptsipildd140364