ANALISA SUPPLY DAN DEMAND ANGKUTAN TAKSI DI KOTA MEDAN BERDASARKAN TINGKAT OKUPANSI DAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN

ABSTRAK: Transportasi merupakan salah satu aspek penunjang kemajuan suatu daerah terutama dalam kegiatan perekonomiannya. Hal ini tidak lepas dari pengaruh pertambahan jumlah penduduk. Semakin bertambahnya jumlah penduduk maka semakin meningkat kebutuhan sarana dan prasarana transportasi. Kota Medan sebagai pusat kegiatan wilayah perkotaan, pariwisata, industri, pertanian, jasa dan perdagangan, memiliki kegiatan transportasi yang relatif tinggi dibandingkan dengan kota-kota lain di Sumatera Utara, sehingga untuk pemenuhan mobilitas diperlukan sarana angkutan umum yang merupakan pilihan dari mayoritas penduduk kota Medan. Salah satu sarana angkutan umum yang tersedia di kota Medan adalah taksi
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kebutuhan supply dan demand pada angkutan taksi dengan mengukur tingkat okupansi perjalanan taksi dan menghitung biaya operasional kendaraan yang dikeluarkan per km. Metedologi dari penelitian ini adalah dengan melakukan survey investigasi atau wawancara langsung ke pengemudi taksi. Perhitungan biaya operasional kendaraan dilakukan dengan metode perhitungan biaya pokok angkutan yang diterbitkan oleh Kementrian Perhubungan..
Hasil dari analisis data diperoleh sebagai berikut : Tingkat Okupansi Taksi Blue Bird adalah sebesar 46,73 % dengan besar biaya operasional Rp 1,471.46 per km , tingkat okupansi Taksi Express adalah sebesar 55. 80% dengan besar biaya operasional sebesar Rp 1,381.28 per km dan Tingkat okupansi Taksi Matra adalah sebesar 42.69% dengan besar biaya operasional sebesar Rp 1,278.27 per km. Dari ketiga taksi tersebut diperoleh tingkat okupansi harian rata-rata sebesar 48.41%.
Kata Kunci: Okupansi, Biaya Operasional Kendaraan
Penulis: Guntur C Purba
Kode Jurnal: jptsipildd140286

Artikel Terkait :