ANALISIS GERUSAN DI HILIR BENDUNG TIPE VLUGHTER (UJI MODEL LABORATORIUM)
Abstrak: Pada sungai
seringkali terjadi peristiwa
gerusan yang dapat
diatasi dengan dibangunnya
suatu konstruksi bendung. Untuk menghindari rusaknya bendung akibat
penggerusan yang terjadi pada dasar sungai maka dibutuhkan kolam olak atau peredam energi. Ada empat tipe kolam olak yang dapat
digunakan untuk mengatasi gerusan salah satunya yaitu kolam olak tipe vlughter.
Pada hillir bendung sering terjadi loncatan
hidraulik, yaitu berubahnya aliran
superkritik menjadi subkritik.
Dalam penelitian gerusan
di laboratorium digunakan dua
pemodelan kolam olak tipe vlughter dengan dimensi yang berbeda untuk mendapatkan perbandingan
dimensi kolam olak
tipe vlughter yang
lebih efektif untuk
digunakan. Pengambilan data gerusan dilakukan tiga kali pengaliran
dengan variasi debit pada masing-masing bendung. Pada bendung pertama debit
yang digunakan yaitu 2975x10-3m3/s, 1,7515x10-3m3/s, dan 2,097x10-3m3/s. Pada bendung
kedua debit yang
digunakan yaitu 1,3025x10-3m3/s, 1,782x10-3m3/s, dan
2,099x10-3m3/s. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa besarnya
gerusan dipengaruhi panjang dan dalamnya loncatan hidraulik. Loncatan hidraulik
yang terjadi menyebabkan terjadinya gerusan pada hilir bending.
Penulis: Nur Fitriana
Kode Jurnal: jptsipildd140250