ANALISIS HUBUNGAN BERAT ISI KERING MAKSIMUM DAN KADAR AIR OPTIMUM BERDASARKAN BATAS PLSTIS DAN BATAS CAIR
ABSTRAK: Kestabilan dan
kekuatan konstruksi bangunan berkaitan erat dengan kestabilan dan kekuatan
tanah pada suatu konstruksi bangunan didirikan. Kekuatan tanah banyak
bergantung pada kandungan air dalam tanah, jenis tanah dan keadaan asal dari
tanah. Salah satu faktor yang paling penting dalam menambah kekuatan tanah
adalah dengan melakukan pemadatan tanah. Dalam pemadatan tanah memerlukan waktu
tambahan, sampel tanah yang banyak, dan biaya pelaksanaan tambahan. Untuk
mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan analisis hubungan antara parameter
kepadatan tanah yaitu berat isi kering maksimum dan kadar air optimum dengan
batas atterberg yaitu batas cair dan batas plastis sehingga diperoleh keeratan
hubungan antar parameter.
Data-data yang digunakan berasal dari hasil percobaan laboratorium yang
menggunakan sampel tanah dari Lubuk Pakam, Limau Manis, dan Sungai Basa. Hasil
data percobaan dianalisis dengan menggunakan bantuan sistem komputerisasi untuk
mendapatkan nilai hubungan antara parameter kepadatan tanah berdasarkan batas
plastis dan batas cair.
Hasil analisis hubungan yang diperoleh adalah adanya pengaruh batas
plastis dan batas cair terhadap berat isi kering maksimum dan kadar air optimum
dengan nilai koefisien determinasi yang baik dan nilai korelasi yang kuat.
Berat isi kering maksimum menurun dengan meningkatnya batas plastis (PL) dan
batas cair (LL). Kadar air optimum meningkat dengan meningkatnya batas plastis
(PL) dan batas cair (LL).
Penulis: Asrilchan Joysonly
Sihotang
Kode Jurnal: jptsipildd140344