BAJA RINGAN SEBAGAI PENGGANTI KAYU DALAM PEMBUATAN RANGKA ATAP BANGUNAN RUMAH MASYARAKAT

ABSTRAK: Kecepatan  kerusakan  hutan,  khususnya  di  Bengkulu  lebih  tinggi  dibanding  realisasi  upaya  rehabilitasinya,  karenanya inovasi baja ringan sebagai alternatif baru material rangka atap akhir-akhir ini makin populer, ditandai dengan banyaknya jumlah  merk  rangka  atap  baja  ringan  di  Indonesia.  Perlu  dilakukan  perhitungan  rencana  anggaran  biaya  (RAB)  model rumah  tipe  36,  model  1  menggunakan  rangka  atap  kayu,  dan  model  2  menggunakan  rangka  atap  baja  ringan  untuk mendapatkan  perbandingan  (komparasi)  antara  kedua  model  melalui  perhitungan  Harga  Satuan  Pekerjaan  (HPS),  juga memahami keuntungan dan kerugian penggunaan kedua material atap tersebut. Dari hasil perhitungan HPS diperoleh biaya yang diperlukan untuk rumah tipe 36 dengan tipe rangka atap kayu Rp. 111.558.000,- sedangkan menggunakan rangka atap baja diperlukan dana Rp. 110.524.000,-, Perhitungan HPS kedua tipe rumah menyebut selisih sebesar 1.034.000,-, dimana biaya justru lebih murah menggunakan rangka atap baja tipe kanal taso 75.75, reng TR 34.45, atap genteng metal colour dari pada menggunakan rangka atap dari kayu tipe kelas II. Adapun keuntungan menggunakan rangka atap baja adalah: merupakan material baru yang makin diminati, bahan ini dapat dibuat dengan bermacam bentangan (panjang atau lebar atap), bahan yang bila dirancang dengan benar, akan lebih kuat dari atap kayu, serta lebih aman, material ini lebih awet, tidak dimakan rayap, tahan terhadap api, sifat materialnya ringan dan mudah dirakit, bila dibandingkan rangka kayu pada luasan  yang  sama  pemasangan kerangka  atap  baja  ringan,  bobotnya  yang  ringan  dibandingkan  kayu,  beban  yang  harus ditanggung oleh struktur dibawahnya lebih rendah, dan sisa material sedikit.
Kata Kunci: Rangka atap kayu, rangka atap baja, HPS, RAB, hutan
Penulis: Mekar Ria Pangaribuan
Kode Jurnal: jptsipildd140271

Artikel Terkait :