BUDI UTOMO DI BAWAH KEPEMIMPINAN TIRTOKUSUMO (1908-1911)
ABSTRAK: Budi Utomo adalah
organisasi pelopor pergerakan nasional dan Tirtokusumo adalah ketua ertamanya.
Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk: (1) mengetahui latar belakang
berdirinya udi Utomo, (2) mengetahui proses terpilihnya Tirtokusumo sebagai
ketua Budi Utomo, (3) emahami situasi di dalam tubuh Budi Utomo pada masa
kepemimpinan Tirtokusumo dan engaruhnya terhadap pergerakan nasional
selanjutnya.
Penelitian skripsi ini menggunakan metode sejarah menurut Kuntowijoyo
yang terdiri dari lima langkah, yaitu: (1) pemilihan topik, merupakan penentuan
masalah yang akan dikaji, (2) heuristik, yaitu pengumpulan sumber primer dan
sekunder yang berkaitan dengan topik, (3) verifikasi, yakni mengkritik sumber
sejarah dari keasliannya dan tingkat kebenaran informasi, (4) interpretasi,
merupakan penafsiran terhadap fakta sejarah yang telah ditemukan, (5),
historiografi, yaitu penulisan sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Berdirinya Budi Utomo dilatar
belakangi oleh timbulnya kesadaran golongan terpelajar akan ketertinggalan
bangsa pribumi. Mereka kemudian bergerak untuk mengusahakan kemajuan pribumi
melalui pendidikan dan mendirikan Budi Utomo sebagai wadah untuk membantu
pendidikan pribumi; (2) Budi Utomo memilih Tirtokusumo sebagai ketua pada
kongres pertamanya. Tirtokusumo adalah bupati Karanganyar yang dikenal
berpikiran maju. Tirtokusumo dianggap sebagai sosok yang tepat untuk menjadi
ketua Budi Utomo karena dapat diterima oleh semua golongan. Golongan tua setuju
karena kedudukan Tirtokusumo sebagai seorang bupati sedangkan para pemuda
setuju karena Tirtokusmo mendapatkan jabatanhya bukan karena keturunan tetapi
karena pendidikannya; (3) Selama diketuai oleh Tirtokusumo, terdapat beberapa
permasalahan di dalam tubuh Budi Utomo. Perbedaan pendapat diantara para pengurus
yang sudah tampak sejak kongres pertama semakin memanas dan menimbulkan
perpecahan. Golongan radikal menginginkan Budi Utomo bergerak ke arah politik
dan memperluas lingkup gerakannya ke seluruh Hindia Belanda. Golongan moderat
dengan tegas menolak ide tersebut sehingga golongan radikal memilih untuk
keluar dari Budi Utomo dan mendirikan ataupun bergabung dengan organisasi lain.
Kesulitan keuangan juga dialami Budi Utomo sehingga tidak dapat menjalankan
program-programnya. Meskipun diliputi berbagai masalah, Budi Utomo telah
memperoleh beberapa pencapaian seperti diterbitkannya majalah “Boedi Oetomo”
dan “Guru Desa”. Budi Utomo juga telah berperan penting dalam mendorong
pertumbuhan organisasi-organisasi pergerakan selanjutnya.
Penulis: SHINTA MURTI MELIDA
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd150101