EKSISTENSI ETNIS TIONGHOA DI SURAKARTA PADA MASA ORDE LAMA 1945-1965

Abstrak: Etnis Tionghoa memiliki peranan besar dalam perekonomian Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi etnis Tionghoa di Surakarta serta kebijakannya pada masa orde lama dan dampak kebijakan tersebut terhadap perkembangan etnis tionghoa di Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah, berdasarkan Kuntowijoyo. Metode sejarah adalah cara yang digunakan dalam merekonstruksi masa lampau. Metode sejarah memiliki lima tahap, yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, kritiksumber, interpretasi dan tahap  terakhir ialah historiografi.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa: Dinamika etnis Tionghoa di Surakarta terjadi karena kebijakan ekonomi, politik, sosial dan budaya masa orde lama. Kebijakan  ini dilakukan pemerintah orde lama dalam mewujudkan kesetaraan antara pribumi dan etnis Tionghoa. Cengkraman ekonomi yang dilakukan etnis Tionghoa sejak masa kolonial menimbulkan kecemburuan sosial, pribumi menjadi golongan di bawah masyarakat pendatang. Selain itu, masalah politik pemerintah Republik Indonesia dengan RRC juga menjadi penyebab kebijakan ini. Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah RRC sama-sama menganggap etnis Tionghoa di Indonesia adalah warga negaranya sehingga etnis Tionghoa di Indonesia memiliki dwi kewarganegaraan. Hal ini menimbulkan diskriminasi yang membuat kedudukan hukum etnis Tionghoa disamakan WNA. Diskriminasi politik dan ekonomi menyebabkan etnis Tionghoa kehilangan hak politik sebagai WNI dan juga mengalami hambatan dalam perekonomian. Dalam mengakhiri polemik ini, etnis Tionghoa di Surakarta mengintegrasikan diri mereka ke dalam masyarakat pribumi lewat bidang sosial dan budaya agar menghilangkan pembeda sehingga mendapatkan kepastian hukum seperti pribumi.
Kata Kunci: Etnis Tionghoa Surakarta, Orde Lama, 1945-1965
Penulis: BAKTI SYAMSUDIN
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd150053

Artikel Terkait :