EKSISTENSI RAWA KALIBAYEM DI BANTUL PADA MASA KOLONIAL DALAM SISTEM KEBIJAKAN PEMERINTAH HINDIA BELANDA TAHUN 1830-1926
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk; (1) Mengetahui kondisi umum wilayah sekitar Rawa Kalibayem
tahun 1830-1926; (2) Mengetahui latar belakang pembangunan Rawa Kalibayem; (3)
Mengetahui kebijakan pemerintah kolonial Hindia Belanda terhadap Rawa
Kalibayem; (4) Mengetahui dampak kebijakan pemerintah kolonial Hindia Belanda
dalam pengelolaan Rawa Kalibayem.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis menurut Kuntowijoyo.
Metode sejarah adalah cara yang digunakan dalam merekonstruksi masa lampau.
Metode sejarah memiliki lima tahap, yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber,
kritik sumber, interprestasi dan tahap terakhir ialah historiografi.
Melalui penelitian tentang eksistensi Rawa Kalibayem di Bantul pada masa
kolonial dalam sistem kebijakan pemerintah Hindia Belanda tahun 1830- 1926
diperoleh sebagai berikut; (1) Kondisi tanah yang subur di sekitar Rawa
Kalibayem menyebabkan dibukanya area perkebunan tebu oleh pengusaha Belanda
pada masa kolonial yang berimbas pada kebijakan irigasi melalui Rawa Kalibayem;
(2) Rawa Kalibayem awalnya dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I sebagai
sarana petirtaan Pesanggrahan Sonopakis yang kemudian tahun 1830-1926
dialihfungsikan oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai sarana irigasi; (3) Pada
tahun 1830-1926 Rawa Kalibayem dijadikan sebagai sarana irigasi untuk
persawahan dan perkebunan tebu milik pengusaha Belanda seperti di Kelurahan
Ngestiharjo, Tirtonirmolo, Tamantirto, dan Padokan, setelah tahun 1870 Rawa
Kalibayem juga dijadikan sebagai sumber air untuk proses produksi di Pabrik
Gula Padokan; (4) Kebijakan menjadikan Rawa Kalibayem sebagai sarana irigasi
memberikan dampak teralirinya beberapa lahan di Kecamatan Kasihan, serta adanya
aturan siang dan malam dalam pembagian air irigasi. Pengelolaan Rawa Kalibayem
pada periode 1830-1926 juga menyebabkan dibangunnya Pabrik Gula Padokan di
Kecamatan Kasihan yang juga memanfaatkan air dari Rawa Kalibayem untuk
keperluan produksi di pabrik.
Penulis: IMAM MUSLIM
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd150055