ETNIS TIONGHOA DI LASEM (1966-1998): KAJIAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA
ABSTRAK: Berakhirnya Orde Lama
menjadi babak baru bagi perkembangan pemerintah Orde Baru. Berbagai kebijakan
muncul dan mewarnai berbagai bidang, ekonomi, politik, sosial dan budaya. Orde
Baru identik dengan aturan asimilasi dan diskriminasi pada Etnis Tionghoa.
Aturan asimilasi yang diterapkan pemerintah Orde Baru menekan gerak dan
pertumbuhan orang Tionghoa khususnya dalam hal agama dan kebudayaan. Lasem
merupakan sebuah kecamatan dengan jumlah penduduk orang Tionghoa yang cukup
banyak. Tujuan penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui kehidupan Etnis
Tionghoa di Lasem selama Orde Baru dan kedua, untuk mengetahui pengaruh dari
kebijakan Orde Baru terhadap perkembangan Etnis Tionghoa tahun 1966-1998.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis. Pertama,
heuristik yang merupakan tahap pengumpulan data atau sumber-sumber sejarah yang
relevan. Kedua, kritik sumber merupakan tahap pengkajian terhadap otentisitas
dan kredibilitas sumber-sumber yang diperoleh yaitu dari segi fisik dan isi
sumber. Ketiga, interpretasi yaitu dengan mencari keterkaitan makna hubungan
antara fakta-fakta yang telah diperoleh sehingga lebih bermakna. Keempat,
historiografi atau penulisan yaitu penyampaian sintesis dalam bentuk karya
sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehidupan Etnis Tionghoa Lasem
pada kurun waktu 1966-1998 mengalami kemunduran di bidang kebudayaan dan agama.
Perkembangan sosial ekonomi dan budaya
mereka tetap stabil dilihat dari bisnis dan kerukunan mereka yang berkembang dan
bertahan sampai saat ini. Kehidupan sosial yang terus berjalan harmonis membuat
kebijakan Orde Baru yang menekan orang Tionghoa tidak berdampak buruk di Lasem.
Mereka menjaga hubungan sosial ekonomi dan budaya tetap selaras selama Orde
Baru bahkan hingga saat ini.
Penulis: NESIANA YUKO ARGINA
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd150086