EVALUASI BEBAN KENDARAAN TERHADAP DERAJAT KERUSAKAN DAN UMUR SISA JALAN (STUDI KASUS: PPT. SIMPANG NIBUNG DAN PPT. MERAPI SUMATERA SELATAN)

Abstrak: Pada  ruas  jalan  batas  Kota  Muara  Enim  –  Sugih  waras  dan  batas  Provinsi  Muara  Enim  –  Simpang  Nibung, kendaraan yang melintasi suatu ruas jalan terkadang tidak sesuai dengan kapasitas muatan kendaraan dan beban angkut maximum yang diizinkan. Sehingga, hal inilah yang menyebabkan pembebanan yang diterima oleh perkerasan mengalami kelebihan yang dapat secara langsung mempengaruhi umur rencana suatu ruas jalan. Evaluasi ini dilakukan bertuuan untuk meninjau  seberapa  besar  dampak  beban  overloading  kendaraan  yang  ditimbulkan  terhadap  struktur  perkerasan  jalan berupa perkerasan flexible pavement.Pada perhitungan ini akan menggunakan dua data kendaraan yang berbeda, yaitu data kendaraan  yang  didapatkan  oleh  PU  Bina  Marga  dan  data  beban  kendaraan  overloading  yang  terdapat  pada  pos pemeriksaan  terpadu  PPT).  Adapun  metode  yang  digunakan  yaitu  menggunakan  rumus  umur  sisa  perkerasan  yang direncanakan selama 10 tahun kedepan dan seberapa pengaruhnya terhadap derajat kerusakan jalan menggunakan rumus empiris  tergantung  dari  kelas  alan  yang  digunakan.  Menganalisis  umur  rencana perkerasan  berdasarkan  hasil  kumulatif ESAL pada  masing-masing  perubahan  berat beban. Berdasarkan  hasil perhitungan  evaluasi  yang  diperoleh, perhitungan diawali dengan mengasumsikan kendaraan tersebut tidak mengalami kelebihan atau dengan kata lain beban dalam keadaan normal, kelebihan berdasarkan data dari PPT. Dari analisa pengaruh besarnya beban kendaraan terhadap penurunan umur diketahui  bahwa  pada  beban  keadaan  normal  sisa  umur  perkerasan  sebesar  68,21  %  pada  PPT.  Simpang  Nibung  dan 44,92% pada PPT. Merapi artinya jalan tersebut mengalami penururan layanan pada 10 tahun kedepan. Sedangkan pada data beban standart yang di disubtitusikan dengan data beban dari PPT menghasilkan PPT. Merapi mempunyai sisa umur perkerasan  sebesar  44,75%  dan  PPT.  Simpang  Nibung  Sebesar 68,10%.  Apabila  dibandingkan  dengan  data  beban  pada keadaan normal, beban pada keadaan sebenarnya dilapangan lebih besar pengaruhnya terhadap perkerasan jalan. Karena kendaraan  yang  ada  dilapangan  banyak  melakukan  pelanggaran  atau  kelebihan  muatan.  Hal  ini  dapat  mengakibatkan kerusakan  pada  jalan,  maka  salah  satu  faktor  penyebab  kerusakan  jalan  adalah  karena  jumlah  berat  kendaraan  yang memalui jalan tersebut telah melebihi standart maksimal yang dapat didukung oleh jalan tersebut.  
Kata kunci: Perkerasan lentur, overloading, sisa umur, derajat kerusakan jalan, Bina Marga
Penulis: Wily Morisca
Kode Jurnal: jptsipildd140281

Artikel Terkait :