KAJIAN PERSEBARAN LALU LINTAS AKIBAT PEMBONGKARAN JEMBATAN SOEKARNO HATTA
ABSTRACT: Dengan memperhatikan
kinerja jaringan jalan satu arah pada lingkar Universitas Brawijaya yang
meliputi Jl. Soekarno Hatta, Jl. Mayjen Panjaitan, Jl. Bogor, Jl. Veteran, Jl.
Sumbersari-Gajayana, Jl. MT Haryono, Jl. Bunga Coklat-Pisang Kipas, Jl. MT
Haryono XIII (sebelah Polsek), Jl. Bunga Cengkeh, Jl. Dewandaru, Jl. Kumis
Kucing, dan Jl. Cendanadi Kota Malang yang semakin ramai saat akhir pekan, maka
diperlukannya upaya untuk menganalisis dan mencari solusi yang diperlukan agar
dampak yang terjadi dapat diminimalisir. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
distribusi perjalanan pada lingkar Universitas Brawijaya pada saat keadaan arus
lalu lintas satu arah dan membuat skenario pengaturan lalu lintas akibat
pembongkaran jembatan rangka Soekarno Hatta dan masa pembangunan jembatan yang
baru.
Kajian yang dilakukan berupa distribusi kendaraan,analisa kinerja ruas,
simpang dan jalinan serta membuat skenario pengaturan lalu lintas agar dapat
memberi solusi dan mengurangi terjadinya kemacetan pada saat pembongkaran jembatan
rangka Soekarno Hatta danmasa pembangunan jembatan yang baru. Data penelitian
didapat dengan melakukan survei distribusi kendaraan dan survei traffic
counting pada hari Jumat pukul 06.00-08.00 WIB dan 15.00-17.00 WIB dengan
lokasi jaringan jalan satuarahpada lingkar Universitas Brawijaya. Analisis
kinerja simpang dan ruas mengacu pada MKJI 1997, sedangkan untuk skenario
pengaturan lalu lintas mengacu referensi terkait yaitu mengenai optimasi waktu
siklus dan geometri. Sehingga diperoleh tingkat pelayanan pada masing-masing
jaringan jalan di sekitar kawasan tersebut, kemudian diambil 2 skenario yang
direkomendasikan karena memiliki tingkat kinerja jalan yang lebih baikdan
memiliki tingkat pengaturan lalu lintas yang relatif lebih mudah dibanding skenario
yang lain. Skenario yang direkomendasikan yaitu skenario 1 dan skenario 2.
Hasil yang diperoleh dari skenario 1 yaitu ruas Soekarno Hatta (arah ke
Universitas Brawijaya) dengan tingkat pelayanan A dengan DS sebesar 0,34;ruas
Soekarno Hatta (arah ke Blimbing) dengan tingkat pelayanan C dengan DS sebesar
0,72; ruas Soekarno Hatta (ruas pada jembatan beton) dengan tingkat pelayanan D
dengan DS sebesar 0,91; ruas Bunga Cengkeh dengan tingkat pelayanan B dengan DS
sebesar 0,36; ruas Dewandaru dengan tingkat pelayanan A dengan DS sebesar 0,32;
ruas Cendana dengan tingkat pelayanan A dengan DS sebesar 0,06; ruas Bunga
Coklat-Pisang Kipas dengan tingkat pelayanan F dengan DS sebesar 1,23; ruas MT
Haryono XIII (sebelahPolsek) dengan tingkat pelayanan F dengan DS sebesar 1,23;
simpang Soekarno Hatta-Bunga Coklat dengan tingkat pelayanan F dengan tundaan
sebesar 339,02 detik, simpang MT Haryono-Soekarno Hatta dengan tingkat
pelayanan F dengan tundaan sebesar 711,98 detik; simpang Dewandaru dengan
tingkat pelayanan B dengan tundaan sebesar 13,31 detik, simpang Kumis Kucing
dengan tingkat pelayanan B dengan tundaan sebesar 6,53 detik, simpang Cendana
dengan tingkat pelayanan A dengan tundaan sebesar 5,00 detik.
Sedangkan hasil yang diperoleh dari skenario 2 yaitu dengan hasil ruas
Soekarno Hatta (arah ke Universitas Brawijaya) dengan tingkat pelayanan A
dengan DS sebesar 0,34; ruas Soekarno Hatta (arah ke Blimbing) dengan tingkat
pelayanan C dengan DS sebesar 0,72; ruas Soekarno Hatta (ruas pada jembatan
beton) dengan tingkat pelayanan D dengan DS sebesar 0,91; ruas Bunga Cengkeh
dengan tingkat pelayanan C dengan DS sebesar 0,68; ruas Dewandaru dengan
tingkat pelayanan F dengan DS sebesar 1,55; ruas Cendana dengan tingkat
pelayanan F dengan DS sebesar 1,67; ruas Bunga Coklat-Pisang Kipas dengan
tingkat pelayanan B dengan DS sebesar 0,42; ruas MT Haryono XIII (sebelah
Polsek) dengan tingkat pelayanan A dengan DS sebesar 0,09; simpang Soekarno
Hatta-Bunga Coklat dengan tingkat pelayanan F dengan tundaan sebesar 394,86 detik,
simpang MT Haryono-Soekarno Hatta dengan tingkat pelayanan F dengan tundaan
sebesar 647,86 detik, simpang Dewandaru dengan tingkat pelayanan F dengan
tundaan sebesar 829,39 detik, simpang Kumis Kucing dengan tingkat pelayanan B
dengan tundaan sebesar 7,90 detik, simpang Cendana dengan tingkat pelayanan B
dengan tundaan sebesar 14,40 detik.
Kata Kunci: Distribusi
kendaraan, jaringan jalan, kinerja ruas dan simpang, skenario pengaturan lalu lintas
Penulis: Avif Dwi Mahendra,
Marka Khairi W, M Zainul Arifin, Harnen Sulistio
Kode Jurnal: jptsipildd150040