KARYA KONGREGASI MISSIONARIUM SACRATISSIMI CORDIS JESU (MSC) DAN PERKEMBANGAN AGAMA KATOLIK DI PURWOREJO 1927-1940
Abstrak: Bubarnya Vereenigde
Oost Indie Compagnie (VOC) menjadi babak baru bagi perkembangan agama Katolik
di Nusantara, pelarangan terhadap agama ini untuk berkembang tidak lagi
terjadi. Agama Katolik di Nusantara awalnya dilayani oleh Ordo Serikat Jesus
(SJ) dengan Vikariat Apostolik Batavia sebagai pusatnya. Perkembangan umat yang
meningkat mengakibatkan pembagian wilayah misi dari Ordo SJ kepada ordo lain.
Missionarium Sacratissimi Cordis Jesu (MSC) yang telah berkarya di Nusantara
sejak 1902 berupaya melebarkan karyanya di Jawa dengan modal surat keputusan
dari Propaganda Fide pada tahun 1926 yang menyebutkan wilayah Karesidenan Kedu,
Banyumas, dan Pekalongan menjadi wilayah misi MSC. Akan tetapi kegiatan baru
dimulai pada 25 Oktober 1927 dengan serah terima wilayah di Purworejo.
Purworejo sebagai wilayah yang hanya dikunjungi dalam waktu yang tidak tetap
selama wilayah misi menjadi bagian dari SJ mempunyai peran penting bagi
berkembangnya agamaKatolik, sebab di kota inilah Paroki pertama didirikan oleh
Imam MSC.
Tujuan tulisan ini untuk mengetahui karya MSC di wilayah Purworejo dan
pengaruhnya terhadap perkembangan umat pada tahun 1927-1940. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa pendirian Paroki Purworejo pada 1927 sebagai embrio dari
karya MSC di Jawa dan menjadi titik tolak bagi berkembangnya agama Katolik di
Purworejo. Perkembangan umat Katolik dilihat dari data statistic mengalami
peningkatan antara tahun 1927-1940 sebanyak lebih dari 50%, terdapat stasi baru
yang didirikan dan lembaga pendidikan yang dikembangkan. Dapat dikatakan MSC
yang memulai karyanya dari nol di wilayah bekas Ordo SJ tidak mengalami
kesulitan yang berarti.
Penulis: Vifelia Nurohmah dan
HY. Agus Murdiyastomo, M. Hum.
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd150032