KEBIJAKAN BERAS PADA MASA PELITA I TAHUN 1969-1974
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan: (1) mengetahui gambaran umum REPELITA I tahun 1969-1974; (2)
menjelaskan kebijakan beras pada masa PELITA I tahun 1969-1974; (3) mengetahui
hasil PELITA I tahun 1969-1974 dalam usaha meningkatkan produksi beras.
Skripsi ini menggunakan metode sejarah kritis. Menurut Kuntowijoyo metode
sejarah kritis memiliki lima tahapan, yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber
(heuristik), kritik sumber (verifikasi), interpretasi, dan penulisan karya
sejarah (historiografi). Hasil penelitian menunjukkan: (1) Rencana Pembangunan
Lima Tahun (REPELITA) yaitu rencana pembangunan yang berjangka waktu lima tahun
1969-1974. Target produksi beras pada akhir PELITA I yaitu sebesar 15,42 juta
ton; (2) Kebijakan beras yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi
beras yaitu kebijakan Produksi Beras, kebijakan Harga Beras yang terdiri dari
kebijakan Harga Dasar Terendah (floor price) dan kebijakan Harga Batas
Tertinggi (HBT), kebijakan Stock Penyangga (bufferstock), kebijakan Pemasaran
Beras; (3) Hasil produksi beras, tidak berhasil mencapai terget yang ditetapkan
dalam REPELITA I. Impor beras masih dilakukan. Tahun 1972 produksi beras
menurun dikarenakan terjadinya krisis beras yang disebabkan oleh musim kemarau
yang terjadi di Indonesia. Masalah selanjutnya yaitu produksi beras tidak bisa
mencukupi kebutuhan dikarenakan jumlah penduduk yang terus meningkat, dan tidak
berjalannya program diversifikasi konsumsi pangan.
Penulis: ARINI MUNZAYANAH
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd150037