KERESIDENAN SUMATERA BARAT DARI MASA REVOLUSI SAMPAI MENJADI DAERAH TINGKAT I (1945-1957)

Abstrak: Skripsi berjudul Keresidenan Sumatera Barat dari Masa Revolusi Sampai menjadi Daerah Tingkat I (1945-1957) bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang latar belakang politik dan administratif tebentuknya Keresidenan Sumatera Barat tumbuh menjadi Propinsi Sumatera Tengah bersama Riau dan Jambi. Lebih lanjut membahas berakhirnya Propinsi Sumatera Tengah dan berdirinya Sumatera Barat sebagai Propinsi tersendiri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Pertama, heuristik, Kedua kritik sumber, Ketiga interpretasi, Keempat, penulisan yaitu penyampaian sintesis dalam bentuk karya sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alam Minangkabau mempunyai daya pikat yang baik sejak masa Hindia Belanda hingga Jepang. Daya pikat alam ini membuat Belanda kembali mencoba menguasai Keresidenan Sumatera Barat di awal kemerdekaan. Selain itu, penelitian ini menjelaskan peran penting Keresidenan Sumatera Barat dalam mempertahankan kemerdekaan. Integrasi pemuda dan tokoh adat serta kemiliteran membuat Karesidenan Sumatera Barat menjadi kekuatan besar di Sumatera. Berangkat dari struktur pemerintahan Sumatera secara umum sejak masa kolonial, Keresidenan Sumatera Barat lalu digabungkan bersama Riau dan Jambi menjadi satu Propinsi, yaitu Sumatera Tengah. Pemerintahan Sumatera Tengah tidak berlangsung harmonis, munculnya kesenjangan juga rasa ketidakpuasan Riau dan Jambi terhadap pemerintahan di Bukittinggi adalah penyebabnya. Akhirnya atas segala macam bentuk perundingan, Riau dan Jambi mendapat restu dari pemerintah pusat untuk membentuk Daerah Tingkat I sendiri. Sejak tahun 1957 Propinsi Sumatera Tengah dinyatakan berakhir dan Sumatera Barat berdiri sebagai Daerah Tingkat I.
Kata Kunci: Keresidenan Sumatera Barat, Daerah Tingkat I, 1945-1957
Penulis: EDO PERMADI
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd140219

Artikel Terkait :