KH. MUNTAHA AL-HAFIDZ DAN PONDOK PESANTREN AL-ASY’ARIYAH KALIBEBER 1950-2000

ABSTRAK: KH. Muntaha Al-Hafidz mulai mengembangkan konsep modernisasi pendidikan pesantren di Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah tahun 1950. Pengembangan konsep modernisasi pendidikan yang dilakukan Pondok Pesantren Al Asy’ariyyah, yaitu dengan mendirikan sekolah-sekolah formal yang menggunakan sistem gabungan antara sistem Diknas (Pendidikan Nasional) dengan sistem Ketakhassusan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan (1) keadaaan umum pesantren Al-Asy’ariyah Kalibeber dan kondisi sosial keagamaan, (2) siapakah K.H Muntaha Al Hafidz itu dan bagaimana peranannya dalam bidang keagamaan, dan (3) peran K.H Muntaha Al Hafidz dalam perkembangan Pondok Pesantren Al-Asy’ariyah.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis. Pertama, herusitik yang merupakan tahap pengumpulan data atau sumber-sumber sejarah yang relevan. Kedua, kritik sumber merupakan tahap pengkajian terhadap otentisitas dan kredibilitas sumber-sumber yang diperoleh yaitu dari segi fisik dan isi sumber. Ketiga, interpretasi yaitu dengan mencari keterkaitan makna yang berhubungan antara fakta-fakta yang telah diperoleh sehingga lebih bermakna. Keempat, historiografi atau penulisan yaitu penyampaian sintesis dalam bentuk karya sejarah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Desa Kalibeber dilihat dari segi demografinya termasuk dalam kategori desa swasembada, dimana masyarakatnya sudah dapat mengelola pemerintahan dan masyarakatnya dengan baik. Salah satu fenomena unik yang terjadi di desa ini terkait dengan pelaksanaan hukum Islam adalah adanya masyarakat yang masih mengikuti ulama (kyai) setempat dan yang nasionalis (berpegang pada adat). (2) Untuk meningkatkan pelayanan pendidikan, beliau mendirikan yayasan Khidzmah Ummah yang kemudian diganti menjadi Yayasan Al Asy’ariyyah. KH. Muntaha Al Hafidz adalah seorang yang ‘alim, memiliki pengetahuan agama, dan juga memiliki berbagai pengetahuan umum, seperti siasah (politik). KH. Muntaha Al Hafidz mengembangkan sistem humanism religius di pesantren. (3) Dalam perjuangan memasyarakatkan Al-qur’an, beliau mendirikan Yayasan Penghafal Al-qur’an dan pengajian Al-qur’an yang menghimpun para hafidz-hafidzah se-Kabupaten Wonosobo. Dalam mengelola pondok pesantren yang masih tetap mempertahankan salafiyah (tradisional) beliau menambah dan mendampingi dengan mendirikan sekolah-sekolah formal, seperti TK atau Roudlotul Athfal, Madrasah Ibtidaiyyah Ma’arif Kalibeber, Madrasah Tsanawiyyah, dan Madrasah Aliyah Ma’arif.
Kata Kunci: KH. Muntaha Al-Hafidz, pondok pesantren Al-Asy’ariyah, Kalibeber
Penulis: WISNU HUDA WARDANA
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd150033

Artikel Terkait :