Modernisasi Politik Di Jepang 1868-1912
Abstract: Penelitian sejarah
ini bertujuan untuk menerangkan; 1) keadaan politik Jepang sebelum restorasi
Meiji tahun 1868, 2) modernisasi dibidang politik yang dilakukan oleh kaisar
Meiji, 3) perubahan yang terjadi dalam perpolitikan di Jepang. Perubahan
politik yang dilakukan kaisar Meiji mengacu pada sistem politik yang terapkan
oleh Tokugawa dianggap merugikan bagi Jepang.
Proses penelitian ini menggunakan
metode sejarah kritis dengan memakai lima tahapan yang berdasarkan Kuntowijoyo.
Pemilihan topik ialah langkah awal dalam sebuah penelitian untuk menentukan
masalah yang akan dikaji. Heuristik, mencari atau menemukan dan mengumpulkan
jejak masa lampau yang dipakai sebagai data sejarah. Verifikasi merupakan
adalah kegiatan meneliti untuk menentukan validitas dan reabilitas sumber.
Interpretasi ialah langkah untuk menetapkan makna yang saling berhubungan dari
fakta-fakta sejarah yang diperoleh. Penulisan (historiografi) merupakan cara
penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang dilakukan.
Hasil penelitian ini mengungkapkan
tentang; 1) Sistem politik shogun Tokugawa yang berupa sistem kepemimpinan
terpusat yang mengadopsi dari sistem pemerintahan Cina. Penerapan sistem
politik Sakoku mengakibatkan kemunduran Jepang dalam berbagai bidang terutama
politik. 2) Kaisar Meiji melakukan pembenahan sistem politik dari masa Tokugawa
untuk mengatasi kekacauan yang timbul setelah masa peralihan kekuasaan. 3)
Terjadinya perubahan dari sistem pemerintahan yang bersifat militer kembali
kepada Kaisar sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Pembentukan konstitusi
sebagai wujud keinginan Jepang dalam menciptakan pemerintahan modern.
Penulis: Pratomo, Bagus Bayu
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd150092