ORGANISASI POLITIK KATOLIK DI INDONESIA TAHUN 1925-1942
Abstrak: Orang Jawa yang
beragama Katolik membentuk organisasi Politik Katolik pada Agustus 1923. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) latar belakang berdirinya
organisasi politik Katolik; (2) perkembangan organisasi politik Katolik; dan
(3) peranan organisasi politik Katolik di Indonesia tahun 1925-1942.
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode
sejarah menurut Louis Gottschalk. Langkah-langkahnya yaitu, (1) heuristik atau
pengumpulan sumber-sumber maupun data yang relevan dengan topik penelitian,
sumber primer yang digunakan salah satunya tulisan karya I. J. Kasimo yang
berjudul Perjuangan Katholik di Indonesia dalam buku Peringatan Perdjoangan
Politik Katholik Indonesia. Buku ini diterbitkan oleh Penghubung Pimpinan PKRI
tahun 1949 yang diperoleh dari Perpustakaan Ignatius; (2) verifikasi atau
kritik sumber dilakukan secara internal dan eksternal. Berdasarkan kritik
secara internal, sumber ini dapat dipercaya, karena Kasimo sebagai penulis
merupakan salah satu tokoh yang mendirikan Organisasi Politik Katolik,
sedangkan berdasarkan kritik eksternal terlihat dari tulisan yang masih
menggunakan ejaan yang belum disempurnakan, kualitas kertas dengan warna yang
pudar dan jenis kertas yang tipis; (3) interpretasi atau menafsirkan data-data
yang ada dalam sumber yang telah diperoleh; (4) historiografi atau penulisan
hasil penelitian.
Hasil dari penelitian adalah: (1) Organisasi politik Katolik didirikan
dalam rangka untuk ikut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan untuk
menarik kepercayaan masyarakat terhadap agama Katolik; (2) Perkembangan
organisasi politik Katolik dimulai pada tahun 1923, bernama Pakempalan Politik
Katolik Djawi. Pada tahun 1925 berganti nama menjadi Perkumpulan Politik
Katolik di Djawa. Pada tahun 1930 berganti nama kembali menjadi Persatuan
Politik Katolik Indonesia. Pada tahun 1942, saat kekuasaan diambil alih oleh
Jepang, Persatuan Politik Katolik Indonesia menghentikan semua kegiatannya,
karena ada pelarangan aktivitas politik; (3) Peranan Organisasi Politik
Katolikmeliputi bidang pendidikan, politik, dan sosial. Di bidang pendidikan,
membentuk yayasan pendidikan yang bernama Pendidikan Nasional Trijasa.Di bidang
politik PPKD melalui I. J. Kasimo menyampaikan pidato-pidato mengenai tuntutan
kemerdekaan bangsa. Selain itu keikutsertaan dalam GAPI, di bidang
sosialmengkritik kebijakan pemerintah yang tidak memperhatikan kesejahteraan
petani, parakulikontrak, dan mengkritik mengenai sistem pemilihan yang tidak
tepat, karena hanya menguntungkan pihak Belanda.
Penulis: MARIA SEPRIA SULISTIA
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd150096