PENGARUH PABRIK MINYAK KAYU PUTIH SENDANG MOLE TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT GUNUNGKIDUL PADA MASA ORDE BARU (1971-1998)

ABSTRAK: Daerah Gunungkidul merupakan daerah yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, akan tetapi tidak selamanya pertaniaan memberikan lapangan pekerjaan yang cukup. Oleh karena itu, sebagian penduduk mencari alternatif pekerjaan dan salah satunya berhubungan dengan Pabrik Minyak Kayu Putih Sendang Mole. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kondisi sosial ekonomi masyarakat Gunungkidul sebelum berdirinya Pabrik Minyak Kayu Putih Sendang Mole, (2) Perkembangan Pabrik Minyak Kayu Putih Sendang Mole dan (3) pengaruh pendirian pabrik terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Gunungkidul.
Penelitian ini menggunakan penelitian sejarah kritis dari Kuntowijoyo yang terdiri dari beberapa tahap. Tahap tersebut adalah (1) pemilihan topik, (2) heuristik, (3) verifikasi atau kritik sumber, (4) interpretasi,  dan (5) historiografi.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut, (1) Kondisi geografis daerah Gunungkidul mempengaruhi kondisi pertanian daerah ini. (2) Kondisi pertanian yang buruk membuat masyarakat mencari alternatif pekerjaan lain, salah satunya merusak ekosistem hutan jati untuk memenuhi kebutuhan. (3) Rusaknya hutan jati menjadi faktor masuknya tanaman kayu putih ke Gunungkidul sehingga melatarbelakangi pendirian pabrik pengolahan yang bernama Sendang Mole. (4) Pendirian pabrik pengolahan minyak kayu putih ini memberikan dampak bagi masyarakat, antara lain; menyediakan lapangan pekerjaan, memberikan lahan pertanian kepada masyarakat yang tidak mempunyai lahan dengan sistem tumpangsari, membentuk kelompok tani hutan, membantu proyek P2AT dan membantu industri tahu dengan cara memanfaatkan limbah daun kayu putih.
Kata Kunci: Pabrik Minyak Kayu Putih, Sendang Mole, Gunungkidul, Orde Baru
Penulis: NUR AINI HANIFATUN
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd150105

Artikel Terkait :