PENGARUH PERAWATAN (CURING) PADA BETON DENGAN LIMBAH ABU BOILER PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON

ABSTRAK: Salah satu faktor yang mempengaruhi kekuatan beton adalah perawatan (curing). Perawatan (curing) adalah suatu langkah/tindakan untuk memberikan kesempatan pada semen/beton mengembangkan kekuatannya secara wajar dan sesempurna mungkin. Perawatan (curing) beton dilakukan setelah beton mencapai final setting, artinya beton telah mengeras, sampai dengan minimal 7 hari (initial curing). Beton merupakan gabungan material yang terutama terdiri dari tiga bahan campuran yaitu: semen, air, dan agregat yang memiliki perbandingan tertentu. Namun bahan baku pembentuk beton yang selama ini diperoleh dari alam cenderung menurun mendorong peneliti menambahkan bahan-bahan lain yang mempunyai sifat yang sama dengan pembentuk beton dalam campuran beton. Salah satunya adalah abu boiler PKS. Limbah abu boiler PKS merupakan salah satu limbah yang menjadi masalah utama bagi perusahaan industri. Untuk itu, peneliti berusaha memanfaatkan abu boiler PKS ini agar pemanfaatannya dapat dioptimalkan. Dari hasil pengujian diperoleh kenaikan nilai pada slump, dan penurunan kuat tekan untuk semua variasi menjadi 84.22%, 71,43% dan 56,30% dari beton normal untuk curing rendam. Untuk curing plastik 90.47%, 69.81%, dan 54.25% dari beton normal. Untuk curing kering 74.15%, 63,75%, dan 52,03% dari beton normal. Beton dengan curing plastik dan curing kering akan mengalami penurunan kuat tekan dari curing rendam. Penurunan kuat tekan pada beton normal menjadi 89.29%, 76.01% dari curing rendam. Untuk substitusi 7,5% yaitu 95.92%, 62.30% dari curing rendam. Untuk substitusi 12,5% yaitu 87.26%, 69.41% dari curing rendam. Untuk substitusi 17,5% yaitu 86.04%, 72.91% dari curing rendam.
Kata kunci: beton normal, abu boiler PKS, kuat tekan, curing
Penulis: FD Pardi Habeahan
Kode Jurnal: jptsipildd140313

Artikel Terkait :