PENGARUH PERUBAHAN KADAR AIR TANAH EKSPANSIF TERHADAP DEFORMASI VERTIKAL DAN DEFORMASI HORISONTAL ASPAL PADA MODEL PERKERASAN LENTUR
ABSTRACT: Perkerasan lentur
yang ada di daerah Paron Kab. Ngawi memiliki permasalah sering terjadinya
kerusakan lapisan permukaan, hal ini telah di identifikasi karena tanah
pendukung (subgrade) yang memiliki jenis tanah ekspansif. Tanah ini memiliki
sifat berdeformasi yang sangat signifikan, deformasi yang terjadi disebabkan
oleh perilaku kembang susutnya tanah jenis ini.
Pemodelan penelitian menggunakan jenis subgrade seperti lokasi di Paron
dan lapisan-lapisan perkerasan yang sudah di skala. Pengujian digunakan kadar
air berbeda-beda yaitu 0%, 5%, 11,7%, 15%, dan 18,3%. Hasil pengujian didapat
kan data berupa rutting, regangan dan deformasi vertikal. Dari nilai rutting,
regangan dan deformasi vertikal inilah dapat dilihat kerusakan lapisan
perkerasan lentur yang terjadi.
Dari hasil pengujian didapat data pengukuran rutting aspal yang merupakan
data lendutan aspal, lendutan aspal maksimal terjadi pada kadar air 18,3%
dengan nilai 0,805 mm di titik 2. Pada LVDT titik 1 A didapatkan nilai
deformasi ke bawah sebesar 0,404 mm pada kadar air 5% dan deformasi ke atas
sebesar -0,455 mm di kadar air 11,7%. Di titik 1 B sebesar 0,298 mm pada kadar
air 5% dan nilai minimum -0,438 mm pada kadar air 11,7%. Sedangkan nilai
regangan pada posisi Y sebesar 0,6091
% pada kadar air 15% dan posisi X
0,0,359 % pada kadar air 11,7% pada saat pengujian. Deformasi pada titik 2 A ke
bawah sebesar 0,404 mm dan deformasi ke atas -0,455 mm pada kadar air 11,7%
serta titik 2 B deformasi ke bawah 0,0,298 mm pada kadar air 5% dan arah ke
atas sebesar -0,438 mm, sedangakan nilai regangan pada titik 2 posisi Y
regangan aspal sebesar 0,6092 % pada kadar air 5% dan pada posisi X sebesar
0,3588 % pada kadar air 11,7%. Deformasi pada titik 3 A ke atas sebesar -0,455
mm pada kadar air 11,7% dan ke bawah sebesar 0,404 mm pada kadar air 5%
sedangkan titik 3 B deformasi ke bawah sebesar 0,304 mm pada kadar air 5% dan
deformasi ke atas sebesar -0,431 mm pada kadar air 11,7% sedangakan nilai
regangan pada titik 3 posisi Y regangan aspal sebesar 0,6091 % pada kadar air
5%, 15% dan pada posisi X sebesar 0,3589 % pada kadar air 11,7%.
Kata Kunci: Tanah Ekspansif,
Pengaruh Kadar Air Subgrade, Rutting Aspal, Deformasi arah Vertikal Aspal,
Regangan Aspal, Model Perkerasan
Penulis: Rifky Anggi
Rezanjani, Harimurti, As'ad Munawir
Kode Jurnal: jptsipildd150039