PERAN MOHAMMAD HUSNI THAMRIN DALAM VOLKSRAAD (1927-1941)
ABSTRAK: M. H. Thamrin
merupakan salah satu anggota Volksraad yang memimpin Fraksi Nasional. M. H.
Thamrin memiliki metode perjuangan dengan bersedia bekerjasama dengan
pemerintah Hindia Belanda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) latar
belakang kehidupan dan karir M. H. Thamrin sebelum berjuang dalam Volksraad,
(2) struktur kelembagaan Volksraad, (3) peran M. H. Thamrin dalam Volksraad untuk
memperjuangkan aspirasi rakyat Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode yang telah diuraikan oleh Kuntowijoyo.
Menurut Kuntowijoyo penelitian sejarah terbagi menjadi lima tahapan yaitu: (1)
Pemilihan topik merupakan tahap awal dari sebuah penelitian. (2) Heuristik
merupakan tahap kedua untuk menemukan dan mengumpulkan sumber sejarah. (3)
Kritik sumber adalah usaha untuk mencari kebenaran. (4) Interpretasi dapat
diartikan sebagai penafsiran. (5) Historiografi merupakan rekontruksi yang
imajinatif dari pada masa lampau dari pada masa berdasarkan data yang
diperoleh.
Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) M. H. Thamrin merupakan pemuda
Betawi yang agamis, dan berpendidikan. M. H. Thamrin mengawali pendidikannya di
Bijbelschool dan diakhiri di Koning Willem Drie. Jenjang pendidikan M. H.
Thamrin mengalami pergantian nama menjadi Jacob dan hal tersebut merupakan
langkah agar dapat masuk ke sekolah Instituut BossM. H. Thamrin memutuskan
untuk berhenti sekolah dan melanjutkan kehidupannya sebagai pegawai magang di
kantor Residen Batavia, kemudian sebagai klerek di perusahaan pelayaran
Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM). M. H. Thamrin kemudian bertemu
dengan Van Der Zee yang kemudian membantunya menjadi anggota Gemeenteraad. (2)
Volksraad memiliki seorang ketua untuk memimpin jalannya rapat, wakil ketua,
sekretaris, Commissie van Overlag, Huishoudelijke aangelegenheden,
Voorbereiding, Rapporteur, Verzoekschriften, dan Madjelis Gedelegeerden. M. H.
Thamrin masuk ke dalam Volksraad melalui sebuah komite tanpa tahap pemilihan.
M. H. Thamrin resmi masuk ke dalam Volksraad pada tanggal 16 Mei 1927. (3) M.
H. Thamrin di bidang politik berperan mengecam tindakan agresif polisi Hindia
Belanda, mendukung petisi Soetardjo dan menyerukan Indonesia Berparlemen. M. H.
Thamrin di bidang ekonomi berperan mendesak agar poenale sanctie dihapuskan,
memperingatkan propaganda Jepang, dan mengecam anggaran belanja pemerintah. M.
H. Thamrin di bidang pendidikan berperan mengecam tindakan pemerintah yang
mempersulit operasional sekolah-sekolah liar, mengusulkan agar didirikan
sekolah di setiap kecamatan, dan mengusulkan wajib sekolah usia 6 sampai 12
tahun.
Penulis: NAZIRWAN ROHMADI
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd150102