PERANAN BENDUNGAN WALAHAR DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PERTANIAN DI KRAWANG 1918-1940
ABSTRAK: Perkembangan irigasi
tidak dapat dilepaskan dari adanya politik etis. Pada tahun 1918 Pemerintahan
Hindia Belanda membangun sebuah Bendungan di Krawang. Pembangunan Bendungan
Walahar bertujuan untuk mengatasi masalah kekurangan air di wilayah Krawang khususnya
bagian utara. Kekurangan air di daerah tersebut mengakibatkan hasil produksi
pertanian di Krawang tidak menentu. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui
proses pembangunan Bendungan Walahar dan dampak dari adanya bendungan tersebut
khususnya untuk hasil produksi pertanian di Krawang bagian utara.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis. Metode
pertama, heuristik yaitu tahap pengumpulan data atau sumber-sumber sejarah yang
relevan. Kedua, kritik sumber yaitu tahap pengkaji terhadap otentitas dan
kredibilitas sumbersumber yang diperoleh yaitu dari segi fisik dan isi sumber.
Ketiga, interpretasi yaitu dengan mencari keterkaitan makna yang berhubungan
antara fakta-fakta yang telah diperoleh sehingga lebih bermakna. Keempat,
historiografi atau penulisanya itu penyampaian sintesis dalam bentuk karya
sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bendungan Walahar digunakan
sebagai irigasi pertanian di Krawang. Adanya Bendungan Walahar tersebut
berdampak pada bidang sosial ekonomi di Krawang. Pertumbuhan penduduk mengalami
peningkatan setelah adanya Bendungan Walahar sedangkan dari segi ekonomi,
adanya bangunan ini menyebabkan bertambahnya jumlah produksi padi di Krawang
Utara setiap tahun.
Penulis: RIKA KARTIKA
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd150034