PERKEMBANGAN PERKERETAAPIAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG: KAJIAN SOSIAL EKONOMI TAHUN 1901-1930
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perkembangan perkeretaapian di Kabupaten Temanggung
serta dampaknya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini
menggunakan metode sejarah kritis, pertama; heuristik, kedua; kritik sumber,
ketiga; interpretasi, keempat; penulisan atau penyampaian sintesis dalam bentuk
karya sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kereta api dibangun untuk
mengatasi permasalahan pengangkutan hasil perkebunan menuju pelabuhan Semarang.
Pemerintah Hindia Belanda membuka lahan perkebunan dan mengeluarkan kebijakan
untuk menanam tanaman ekspor. Kabupaten Temanggung memiliki perkebunan kopi dan
tembakau sehingga diperlukan sarana transportasi yang memadai untuk mengangkut
hasil perkebunan tersebut menuju pelabuhan di Semarang. Pada 1901 pemerintah
Hindia Belanda memberikan konsesi kepada perusahaan swasta Nederlandsch
Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) untuk membangun jalur kereta api di
Kabupaten Temanggung yang dikerjakan secara komunal. Jalur kereta api di
Kabupaten Temanggung resmi beroperasi tahun 1907. Dibukanya jalur kereta api di
Temanggung memberikan dampak meningkatnya mobilitas masyarakat, urbanisasi,
munculnya kegiatan perekonomian di sekitar jalur kereta api hingga munculnya
industri-industri rumah tangga pada tahun 1930.
Penulis: YOGA BUDHI SULISTYO
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd150031