REVOLUSI SOSIAL DI KESULTANAN LANGKAT PADA TAHUN 1946
ABSTRAK: Revolusi sosial di
Kesultanan Langkat merupakan respon yang diberikan oleh partai-partai politik
dan kaum buruh pendatang terhadapsikap Kesultanan yang tidak antusias terhadap
Kemerdekaan. Mereka beranggapan bahwa dengan adanya Proklamasi kemerdekaan 1945
berarti segala unsur kolonial termasuk swapraja Kesultanan Langkat harus segera
dihapuskan dengan cara revolusi sosial. Dalam melakukan revolusi sosial partai
politik menyatukan diri dalam suatu organisasi gerakan yang disebut
Volksfront.Lembaga ini bertujuan untuk menuntut kebebasan dari segala bentuk
penjajahan di Kesultanan Langkat. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah
untuk mengkaji tentang revolusi sosial di Kesultanan Langkat yang terjadi pada
tahun 1946.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis. Pertama,
heuristik yang merupakan tahap pengumpulan data atau sumber-sumber sejarah yang
relevan. Kedua, kritik sumber merupakan tahap pengkajian terhadap otentisitas
dan kredibilitas sumber-sumber yang diperoleh yaitu dari segi fisik dan isi
sumber. Ketiga, interpretasi yaitu dengan mencari keterkaitan makna hubungan
antara fakta-fakta yang telah diperoleh sehingga lebih bermakna. Keempat,
historiografi atau penulisan yaitu penyampaian sintesis dalam bentuk karya
sejarah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap feodalisme bangsawan Melayu
merupakan faktor pendorong terjadinya revolusi sosial di Kesultanan Langkat.
Puncak revolusi sosial di Kesultanan Langkat terjadi pada bulan Maret 1946,
namun dampaknya masih dapat dirasakan sampai tahun 1950-an. Revolusi sosial
berawal dari sikap Sultan yang menyambut positif kedatangan NICA pada bulan
Oktober 1945 yang berdampak terjadinya gerakan revolusi sosial. Respon Sultan
terhadap kedatangan NICA mendapatkan reaksi dari partai-partai politik seperti
PKI, PNI dan Pesindo yang tergabung dalam Volksfront.Mereka menginginkan sistem
swapraja agar segera dihapuskan untuk itu dilakukanlah aksi revolusi sosial
yang dilakukan pada bulan Maret 1946.Pada peristiwa revolusi sosial
terjadiserangkaian pembunuhan, perampokan serta tindakan asusila terhadap
bangsawan Kesultanan Langkat. Berakhirnya revolusi sosial di Langkat telah
mengakhiri hegemoni bangsawan Melayu dalam kekuasaan pemerintahan. Revolusi
sosial di Kesultanan Langkat bukan hanya berhasil menghapuskan wewenang
pemerintahan, namun juga memberikan pengaruh yang sangat besar bagi
keberlangsungan hidup orang-orang Melayu yang memiliki keistimewaandalam
kehidupan sosial-budaya, ekonomi, dan politik di Langkat.
Penulis: FITRA RAMADHAN
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd150070