TINJAUAN KINERJA ANGKUTAN PEDESAAN DARI DAN KE KABANJAHE
ABSTRAK: Kabanjahe merupakan
ibukota Kabupaten Karo dengan penggunaan angkutan pedesaan dari dan ke
Kabanjahe yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan banyaknya masyarakat desa
disekitarnya yang membutuhkan perjalanan baik untuk kegiatan pendidikan,
perdagangan, pekerjaan, hiburan maupun kegiatan sosial. Faktor tersebut yang
menyebabkan timbulnya masalah-masalah yang sering dijumpai pada angkutan
pedesaan seperti faktor muatan yang tidak semestinya, jadwal keberangkatan yang
tidak pasti dan lainnya. Oleh sebab itu perlu dilakukan tinjauan terhadap
kinerja angkutan pedesaan dari dan ke Kabanjahe untuk 4 wilayah studi yang
terpilih. Untuk meninjau kinerja angkutan pedesaan dari dan ke Kabanjahe ini
digunakan 7 indikator kinerja yaitu Kecepatan Perjalanan, Waktu perjalanan,
Faktor Muatan, Headway, Kapasitas Operasi, Waktu Sirkulasi, dan Jumlah Armada.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rata rata terbesar untuk headway adalah
trayek Kabanjahe – Merek sebesar 25,82 menit, kecepatan perjalanan rata – rata
adalah trayek Kabanjahe – Tigabinanga sebesar 28,35 km/jam, waktu perjalanan
rata – rata adalah trayek Kabanjahe – Tigabinanga sebesar 74,22 menit, load
factor rata – rata adalah trayek Kabanjahe – Tigabinanga sebesar 100 %, Hasil
perhitungan rata - rata terbesar untuk kapasitas operasi adalah angkutan trayek
Kabanjahe – Berastagi 92%, waktu sirkulasi adalah Kabanjahe – Tigabinanga
171,97 menit. Jumlah armada optimum berdasarkan waktu sirkulasi yang dibutuhkan
untuk trayek Kabanjahe- Berastagi pada pagi dan siang hari masing-masing 15
unit sedangkan sore hari 12 unit.Untuk trayek Kabanjahe –Tigabinanga dibutuhkan
jumlah armada pada pagi dan sore masing-masing 17 unit sedangkan untuk siang
hari dibutuhkan 21 unit. Trayek Kabanjahe- Munte membutuhkan armada
masing-masing 8 unit untuk siang dan sore hari sedangkan untuk pagi hari
dibutuhkan 7 unit,Trayek Kabanjahe-Merek membutuhkan jumlah armada 7 unit pada
pagi dan siang hari sedangkan untuk sore hari sebanyak 5 unit.
Penulis: Raymond Sembiring
Kode Jurnal: jptsipildd140349