Uji Sensitivitas Skema Parameterisasi Cumulus untuk Prediksi Hujan di Wilayah Jawa Timur

Abstrak: Tidak setiap proses di atmosfer dapat diselesaikan secara eksplisit oleh persamaan gerak dalam model nu-merik. Dengan demikian, setiap model NWP termasuk WRF menggunakan parameterisasi untuk parameter cuaca yang tidak dapat dihitung langsung oleh rumus matematika. Salah satu parameterisasi di WRF-ARW adalah parameterisasi cumulus. Uji Kain-Fritsch (KF), Betts-Miller-Janjic (BMJ), Grell-Devenyi (GD) di-lakukan untuk meningkatkan akurasi prediksi hujan dengan memilih skema parameterisasi kumulus yang memi-liki sensitivi- tas tertinggi. Skema ini dibandingkan spasial untuk menentukan kesesuaian dalam lingkup kabu-paten atau kota, dan diverifikasi pada tujuh poin dari stasiun BMKG di Jawa Timur untuk mendapatkan perki-raan akurasi. Berdasarkan perbandingan dan verifikasi antara hasil model dan data pengamatan, umumnya, skema GD adalah yang terbaik skema cumulus parameterisasi di hampir seluruh wilayah Jawa Timur, kecuali di Pulau Bawean (BMJ) dan Tuban, Panarukan, dan Banyuwangi (KF). Kinerja model WRF-ARW cukup baik memprediksi hujan atau tidak hujan kejadian (rata-rata Proportion Correct (PC) di atas 0,7), tetapi tidak da-pat memprediksi secara tepat waktu kejadian dan intensitas hujan. Model ini cenderung meremehkan tetapi mendekati prediksi nyata (Equitable Threat score value (ETS) di bawah 0,2 dan rata-rata Frequence Bias Index (FBI) 0,6).
KATA KUNCI: NWP, WRF-ARW, cumulus parameterization, PC, ETS, FBI
Penulis: Apritarum Fadianika dan Hariadi
Kode Jurnal: jpfisikadd150239

Artikel Terkait :