Pengaruh Perubahan Arus Saluran Terhadap Tegangan Tarik dan Andongan pada Sutet 500 KV di Zona Krian
Abstrak: Saluran transmisi
udara umumnya menggunakan konduktor jenis ACSR (Alumunium Conductor Steel
Reinforced) yang memiliki batas temperatur kerja yang diizinkan sebesar 90°C.
Mempertimbangkan peningkatan kebutuhan tenaga listrik yang pesat akhir-akhir
ini, maka usaha untuk meningkatkan kapasitas saluran transmisi dilakukan dengan
mengoptimalkan kapasitas hantaran arus dari saluran transmisi yang telah ada.
Permasalahan utama dari peng-optimalan saluran transmisi tersebut adalah
tegangan tarik dan andongan yang timbul pada konduktor tersebut menjadi lebih
besar, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
perubahan arus saluran terhadap tegangan tarik dan andongan konduktor, dengan
demikian diharapkan dari hasil penelitian ini akan berguna untuk membangun
struktur konstruksi saluran transmisi yang sesuai dengan sifat dari konduktor
tersebut. Sebagai model simulasi digunakan saluran transmisi tegangan ekstra
tinggi 500 kV jalur Paiton-Krian dengan menggunakan data-data konduktor ACSR
yang sesuai dengan yang ada di lapangan. Temperatur konduktor dihitung
berdasarkan persamaan keseimbangan panas. Metode Ruling Spandigunakan untuk
menentukan panjang span equivalen. Sementara itu metoda Catenarydigunakan untuk
menghitung tegangan tarik dan andongan konduktor tersebut. Berdasarkan hasil
dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan adanya perubahan arus
saluran dari 10 Ampere menjadi 850 Ampere mengakibatkan terjadinya peningkatan
temperatur konduktor sebesar 125.94 % dan penurunan tegangan tarik sebesar
36.38 % serta terjadi peningkatkan pada andongan sebesar 26.82 %.
Penulis: Stephanus Antonius
Ananda, Emmy Hosea, Vicky Chandra
Kode Jurnal: jptlisetrodd060030