ENSEFALOPATI HEPATIK PADA SIROSIS HATI: FAKTOR PRESIPITASI DAN LUARAN PERAWATAN DI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
ABSTRACT: Peran Th17 dalam
patogenesis asma dan imunoterapi menjadi konsep dan paradigma terbaru.
Imunoterapi merupakan salah satu manajemen di dalam asma dan memerlukan waktu
yang lama sehingga sering mengakibatkan kegagalan terapi. Terapi adjuvant
antara lain probiotik dan Nigella sativa diduga dapat meningkatkan efektifitas
imunoterapi. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi efek pemberian
imunoterapi, probiotik dan/atau Nigella sativa terhadap jumlah sel Th17,
neutrofil dan skoring asma pada anak asma selama imunoterapi fase rumatan.
Penelitian dilakukan pada 31 anak yang dikelompokkan secara acak yaitu
imunoterapi plus plasebo atau imunoterapi plus Nigella sativa atau imunoterapi
plus probiotik atau imunoterapi plus Nigella sativa plus probiotik selama 56
minggu. Pengukuran jumlah sel Th17 dan neutrofil dilakukan menggunakan
flowcytometry setelah perlakuan. Asthma Control Test dilakukan untuk
mengevaluasi gejala klinis. Data dianalisis menggunakan uji komparasi Anova One
Way dan uji korelasi Pearson. Hasil menunjukkan tidak didapatkan perbedaan yang
bermakna jumlah sel Th17 dan neutrophil antara kelompok perlakuan (p-value
0,199 dan 0,326). Asthma control test secara bermakna didapatkan perbedaan
antara perlakuan imunoterapi plus probiotik dibandingkan imunoterapi saja.
Skoring asma pada kelompok perlakuan imunoterapi plus probiotik adalah yang
tertinggi (22,6). Jumlah sel Th17, neutrofil dan ACT menunjukkan hubungan yang
lemah dan tidak bermakna secara statistik (r=-0,2) (p= 0,156). Jumlah sel Th17
dan neutrofil tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Skoring asma pada
kelompok imunoterapi plus probiotik adalah yang tertinggi. Dapat disimpulkan
tidak terdapat hubungan antara Th17, neutrofil dan skoring asma.
Penulis: suyoso, Syifa
Mustika, Harijono Achmad
Kode Jurnal: jpkedokterandd150332