FAKTOR DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOPIA
ABSTRAK: Miopia adalah
kelainan refraksi yang paling umum dan dapat diatasi dengan mudah apabila
penderita memakai kacamata. Secara umum miopia diklasifikasikan berdasarkan
dari derajat keparahannya. Miopia ringan kekuatan lensanya d”3 Dioptri, miopia
sedang antara > 3 – 6 Dioptri,sedangkan miopia berat nilainya > 6
Dioptri. Prevalensi global kelainan refraksi diperkirakan sekitar 800 juta
sampai 2,3 milyar. Insidensi miopia dalam suatu populasi sangat bervariasi
dalam hal umur, negara, jenis kelamin, ras, etnis, pekerjaan, kebiasaan,
lingkungan, dan faktor lainnya. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui
faktor-faktor determinan yang berhubungan dengan miopia. Instrumen penelitian
berupa kuesioner 14 pertanyaan.
Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasi cross
sectional dengan variabel bebas adalah genetik, kebiasaan, lingkungan,
pendapatan orangtua, dan pendidikan ayah sedangkan variabel terikat adalah tingkat
miopia. Jumlah responden sebanyak 59 pelajar di SMA Negeri 2 Palembang.
Analisis dilakukan dengan univariat dan bivariat menggunaka Chi-Square (X2). Hasil:
Sebanyak 59 pelajar berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian
dengan uji Chi-Square (รก < 0,05) terdapat hubungan yang bermakna antara
faktor lingkungan (p value= 0.031), kebiasaan (p value= 0,018) dengan miopia.
Tidak adanya hubungan bermakna antara genetik (p value=0,347), pendidikan ayah
(p value=0,088) dan pendapatan orangtua(p value= 0.145) dengan miopia.
Kesimpulan: Faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian miopia
adalah faktor lingkungan dan kebiasaan
Penulis: Sigit Purwanto
Kode Jurnal: jpkesmasdd100140