FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PREVALENSI PENGGUNA INTRAUTERINE DEVICE (IUD) PADA PENGGUNA AKTIF NON IUD DI KELURAHAN SIANTAN HULU PONTIANAK

ABSTRACT: Penggunaan IUD merupakan suatu upaya yang bertujuan untuk mengontrol Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP). Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan angka pengguna akseptor IUD tertulis dalam RPJMN 2010-2014. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menemukan bahwa pemanfaatan kontrasepsi non MKJP tertinggi, yaitu terdapat di provinsi Kalimantan Barat. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya prevalensi pengguna IUD pada pengguna aktif non IUD di Kelurahan Siantan Hulu Pontianak. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian berjenis deskriptif kuantitatif dengan crosssectional study. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dan akan dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: Hasilnya menunjukkan 84.2% responden tidak memiliki keinginan untuk menggunakan IUD dan 15.8% responden ada keinginan. Analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi pemilihan IUD adalah sosial budaya (p = 0.012) dan rasa aman (p = 0.022). Uji regresi logistic menunjukkan faktor dominan mempengaruhi pemilihan IUD ialah rasa aman dengan nilai p = 0.009 (OR = 3.905 dan 1.373). Kesimpulan: Faktor sosial budaya dan rasa aman merupakan faktor yang ditemukan mempengaruhi pemilihan IUD pada pengguna aktif non IUD di Kelurahan Siantan Hulu Pontianak. Bagi petugas pelayanan KB baiknya lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang IUD yang dapat dilakukan dengan memberikan informasi secara lengkap dan jelas demi membangun pemahaman positif bagi masyarakat.
Kata kunci: Kontrasepsi, Intrauterine Device, Pemilihan IUD
Penulis: Paulina Saragi
Kode Jurnal: jpkeperawatandd150319

Artikel Terkait :