GAMBARAN KONTRAINDIKASI PENCABUTAN GIGI DI RSGM UNSRAT TAHUN 2014
ABSTRACT: Pencabutan gigi
terkadang tidak bisa dilakukan karena adanya kontraindikasi, seperti kelainan
sistemik dan kondisi tertentu. Kontraindikasi ini bisa bersifat mutlak atau
relatif tergantung pada kondisi umum pasien. Pengetahuan atau keterampilan
dokter gigi yang tidak cukup untuk menangani komplikasi yang mungkin terjadi,
maka dokter gigi akan membatalkan atau menunda pencabutan gigi. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran kontraindikasi pencabutan gigi
di RSGM Unsrat tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif
retrospektif. Populasi yang digunakan yaitu seluruh kartu rekam medik pasien
yang datang untuk pencabutan gigi dengan kontraindikasi di RSGM Unsrat tahun
2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Besar sampel
pada penelitian ini setelah melihat kriteria inklusi dan ekslusi menjadi 136
kartu rekam medik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan pencabutan gigi
yang tercatat pada kartu rekam medik umum dan bagian bedah mulut di RSGM Unsrat
pada tahun 2014 berjumlah 576 pasien. Pasien yang datang tanpa adanya
kontraindikasi berjumlah 440 orang (76,39%), sedangkan yang datang dengan
adanya kontraindikasi berjumlah 136 orang (23,61%). Kontraindikasi hipertensi
dengan persentase tertinggi pada laki-laki sebesar 10,56%, dan perempuan sebesar24,22%. Persentase
kontraindikasi asma tertinggi pada kelompok umur 0-11 sebesar 3,11%, dan 12-25
tahun sebesar 7,45%. Persentase kontraindikasi hipertensi tertinggi pada
kelompok umur 26-45 tahun sebesar 8,07%, dan 46-65 tahun sebesar 14,29%.
Kontraindikasi fisiologis tertinggi yaitu usia lanjut dengan persentase 10,56%.
Kontraindikasi pencabutan gigi tertinggi di RSGM Unsrat tahun 2014 yaitu
hipertensi (34,78%), kemudian diikuti oleh asma (19,88%), diabetes mellitus (10,56%),
usia lanjut (10,56%), dan penyakit jantung (7,45%).
Kata Kunci: Pencabutan Gigi,
Kontraindikasi
Kode Jurnal: jpkedokterandd150350