Hubungan Kadar Apelin dengan Disfungsi Diastol pada Penderita Gagal Jantung dengan Fraksi Ejeksi Normal
Abstract: Apelin merupakan
peptida yang berperan dalam mempertahankan performa jantung pada beban tekanan
kronik. Penelitian ini bertujuan menilai hubungan antara kadar apelin dan
disfungsi diastol pada penderita gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal.
Analisis statistik korelasi Spearman-Rank. Penelitian dilakukan di Instalasi
Rawat Jalan Jantung dan Divisi Diagnostiik Noninvasif Departmen Kardiologi dan
Kedokteran Vaskular Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung periode Januari–April
2014. Hasil penelitian didapatkan 50 penderita laki-laki sebanyak 24 (48%) dan
perempuan 26 (52%), usia rata-rata 58,72 (11,02) tahun, durasi hipertensi 1–30
tahun, median 5 tahun. Indeks massa tubuh rata-rata 24,13 kg/m2. Median tekanan
darah sistol 130 (120–180) mmHg, median tekanan darah diastol 90 (70–110)mmHg.
Fraksi ejeksi median 65 (49–77%), pengobatan dengan Angiotensin converting
enzyme inhibitor (ACEI) sebanyak 48%, calcium channel blocker (CCB) 27%, beta
bloker 6%, angiotensin receptor blocker (ARB) 3%, dan diuretik 1%. Pengukuran
fungsi diastol, tissue doppler imaging (TDI) rata-rata 10,32, deceleration time
rata-rata 228,2 detik, median rasio E/A (early/atrial (late) ventricular
filling velocities) 0,77 (0,43–1,53), median isovolumic relaxation time (IVRT)
92 (60–177) detik. Median kadar apelin 1080,5 (993,2–1113) pg/mL. Sebagai
simpulan, terdapat korelasi positif antara kadar apelin dan disfungsi diastol
yang dihitung dengan TDI (R=0,3445, p=0,014). Apelin dapat digunakan untuk
menilai gejala dan prognosis pada penderita gagal jantung dengan fraksi ejeksi
normal karena kadarnya meningkat pada beban tekanan disertai fibrosis yang sedikit dan menurun pada beban tekanan
disertai fibrosis yang luas.
Penulis: Dini Rostiati, Erwinanto,
Achmad Fauzi Yahya, Chaerul Achmad, Pintoko Tedjokusumo, Syarief Hidayat,
Augustine Purnomowati, Toni Mustahsani Aprami
Kode Jurnal: jpkedokterandd150299