Perbandingan Penggunaan Topikal Spray Benzidamin HCl 0,15% dan Gel Lidokain 2% pada Pipa Endotrakeal terhadap Kejadian Nyeri Tenggorok Pascaintubasi Endotrakeal
Abstract: Nyeri tenggorok
setelah operasi sering terjadi dan merupakan hal yang tidak menyenangkan
setelah tindakan anestesia dengan intubasi endotrakeal. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan benzidamin HCl 0,15% lebih
menurunkan angka kejadian nyeri tenggorok dibanding dengan lidokain gel 2% pada
pasien pascaintubasi endotrakeal. Penelitian eksperimental secara randomized
control trial (RCT) dilakukan pada 90 pasien dengan status fisik American
Society of Anesthesiologists (ASA) I–II, usia 18–60 tahun yang menjalani
operasi elektif di ruang operasi bedah sentral Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin
Bandung pada Juni–Agustus 2014. Pasien dibagi dalam kelompok benzidamin,
kelompok lidokain, dan kelompok NaCl. Selama operasi dicatat perubahan
hemodinamik, tekanan balon pipa endotrakeal dipertahankan di bawah 25 mmHg,
dinilai skala nyeri tenggorok pada 2 jam, 6 jam, dan 24 jam (T2, T6, T24)
setelah operasi dan dilakukan uji statistik dengan uji-t, Uji Kruskal-Wallis,
chi-kuadrat. Dari hasil penelitian didapatkan angka kejadian nyeri tenggorok
kelompok benzidamin lebih rendah dibanding dengan kelompok lidokain pada 6 jam
setelah operasi (T6) dengan perbedaan yang bermakna (p<0,05). Simpulan
penelitian ini menunjukkan spray benzidamin Hcl0,15% mampu mengurangi angka
kejadian nyeri tenggorok pasca-anestesia endotrakeal dibanding dengan lidokain
gel 2%.
Penulis: Maulana Muhammad,
Iwan Fuadi, Abdul Muthalib Nawawi
Kode Jurnal: jpkedokterandd150313