Protektivitas, Reaksi Lokal dan Sistemik Pascaimunisasi dengan Vaksin Campak (Bio Farma) dari Bets Vaksin yang Berbeda pada Anak Sekolah Dasar di Sumatera Barat
Abstract: Post Marketing
Surveillance perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan produk yang telah
dipasarkan tetap dalam kualitas yang baik. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui protektivitas, serta reaksi sistemik dan lokal setelah memperoleh
dosis boster vaksin campak dari bets vaksin yang berbeda yang diproduksi pada
fasilitas yang berbeda. Penelitian ini menggunakan desain kohort pada anak
sekolah dasar di Sumatera Barat. Subjek di Kabupaten Agam mendapatkan vaksin dengan nomor bets 250210,
sedangkan subjek di Kabupaten Limapuluh Kota
vaksin campak bets 253080. Darah diambil sebelum dan 28 hari setelah
imunisasi. Pengukuran antibodi menggunakan metode uji netralisasi dengan batas proteksi
> 200 mIU/mL. Reaksi lokal dan sistemik dicatat pada kartu harian hingga 28
hari setelah imunisasi. Pengamatan berlangsung dari November 2010 hingga Maret
2011 melibatkan 170 anak di Kabupaten Agam dan 166 anak di Kabupaten Limapuluh
Kota. Sebanyak 1,18–1.2% anak mengalami demam pada 3 hari pertama setelah
imunisasi dan 1 (0,6%) timbul pada 14
hari setelah imunisasi dengan instensitas
ringan. Reaksi lokal terbanyak adalah kemerahan pada tempat suntikan
(14,46%). Tidak ditemukan kejadian pascaimunisasi serius. Sejumlah 96,99% dan
96,77% anak mempunyai antibodi campak protektif 28 hari pascaimunisasi
imunisasi di Kabupaten Agam dan Limapuluh Kota dengan kenaikan GMT dari 329,66
IU/mL menjadi 983,43 IU/mL dan dari 198,00 menjadi 535,10 IU/mL (p=0,000) di
Kabupaten Agam dan Limapuluh Kota. Simpulannya adalah kedua bets vaksin campak
menunjukkan keamanan dan respons imun yang baik.
Penulis: Julitasari Sundoro,
Novilia Sjafri Bachtiar, Syafriyal Syafriyal, Rini Mulia Sari
Kode Jurnal: jpkedokterandd150317