Supine Hypotension Syndrome pada Kehamilan
Abstract: Supine hypotension
syndrome (SHS) dapat terjadi mulai kehamilan trimester 2 dan didefinisikan
sebagai penurunan tekanan sistol ≥30% pada posisi supine dibanding dengan
lateral. Tujuan penelitian mengetahui insidensi SHS pada wanita hamil aterm di
Indonesia. Penelitian observasional pada 200 wanita hamil aterm, kehamilan
pertama dan kedua, usia 18–40 tahun, tidak memiliki penyakit sertaan, dan akan
dilakukan seksio sesarea elektif di Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda dalam
periode Maret–Juli 2012. Pasien diberikan 500 cc cairan kristaloid Ringer
laktat sebagai pengganti puasa, kemudian dilakukan pemeriksaan tekanan sistol,
diastol, rata-rata, laju nadi, dan saturasi oksigen selama 5 menit dengan jarak
1 menit pada posisi supine dan miring kiri 45O. Hasil pengukuran tekanan sistol
supine 113,49 (13,20) mmHg, miring 105,20 (12,08) mmHg dengan nilai p=0,93.
Tekanan diastol supine 69,05 (7,31) mmHg
dan miring 58,58 (7,73) mmHg (p=0,51). Tekanan darah rata-rata supine 84,59
(8,38) mmHg dan miring 75,87 (8,82) mmHg (p=0,62). Laju nadi supine 88,95
(12,19) x/menit, dan miring 86,26 (11,47) x/menit, (p=0,86). SpO2 supine 99,95
(1,11)% dan miring 99,64 (0,67)% (p=0,07). Simpulan, tidak ada perbedaan
tekanan sistol, diastol, rata-rata, laju nadi, dan SpO2 wanita hamil aterm pada
posisi berbaring dengan posisi miring kiri 450.
Penulis: Dewi Yulianti Bisri,
Ike Sri Redjeki, Tatang Bisri
Kode Jurnal: jpkedokterandd150301