KREATIVITAS DAN KEBERDAYAAN EKONOMI KOMUNITAS UNDERGROUND DI PEMATANGSIANTAR
ABSTRAK: Pada tahun
2009, anggota komunitas
underground mendirikan beberapa
usaha bisnis yang diharapkan mampu
menunjang kehidupan sosial
ekonomi mereka, seperti
usaha sablon, penyewaan studio musik, pembuatan tato dan
mendirikan distro. Hal ini disebabkan oleh kemauan untuk merubah taraf hidup
mereka sendiri, mengingat
semakin berkurangnya lapangan
pekerjaan dan pemenuhan kebutuhan semakin
meningkat. Dengan adanya
kemauan dan potensi
yang dimiliki oleh
anggota komunitas
underground tersebut, hobi
mereka terhadap musik
undeground dibuat menjadi
usaha bisnis yang menghasilkan uang. Selain itu, usaha bisnis tersebut
merupakan tempat bagi mereka untuk menuangkan ide-ide kreatif mereka. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran agen sosial
dalam mengembangkan kreativitas
dan keberdayaan sosial
ekonomi komunitas underground pada
usaha distro UGD
MERCH, serta mengetahui
bagaimana pemanfaatan jaringan sosial komunitas
underground pada usaha
distro UGD MERCH
tersebut. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan metode pendekatan kualitatif.
Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara
observasi, wawancara mendalam,
dan studi kepustakaan.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa
peran agen sosial
pada distro UGD MERCH tersebut merupakan
pemegang peran vital
pada usaha distro
tersebut, karena agen
sosial tersebut adalah pengelola
tunggal distro tersebut.
Selain itu, agen
sosial tersebut memiliki
peran-peran yang dapat menjalankan
usaha bisnisnya, seperti
mengembangkan inovasi yang
dimilikinya, mengembangkan
kewirausahaan, memanfaatkan hobi.
Jaringan sosial yang
terjalin pada distro
UGD MERCH merupakan modal
utama dalam menggerakkan
dan memberdayakan dalam
menghasilkan suatu produk yang dapat memberikan keuntungan kepada
pengelolanya. Pemanfaatan yang dilakukan agen
sosial terhadap musik
underground membawa dampak
yang positif kepada
anggota komunitas underground itu
sendiri, yang dimana
perlahan namun pasti
mereka tidak distereotipkan sebagai komunitas yang anarkis.
Penulis: PALTI M. BUTARBUTAR
Kode Jurnal: jpsosiologidd150316