Modal Sosial Dalam Strategi Industri Batik di Kampoeng Cyber Rt.36 Rw.09 Taman. Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta
Abstrak: Batik Yogyakarta merupakan
batik yang sarat
dengan makna perlambangan
dan symbol-simbol filosofis, sangat erat dengan falsafah kebudayaan Jawa
dan bersumber pada pemikiran masyarakat Jawa yang sentral atau berpusat di
keraton. Dengan demikian, batik jawa sering dianggap sebagai batik keraton yang
memiliki kandungan rohaniah. Penelitian inibertujuan mendeskripsikan Pertama,
Bagaimana strategi industri batik di Kampoeng Cyber ?Kedua, Bagaimana modal sosial dalam strategi industri batik
di Kampoeng Cyber ?. Penelitian
ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif. Pemilihan
informan dalam penelitian
ini dengan teknik purposive sampling,
yakni pengambilan data
dari informan yang
telah dikriteriakan sebelumnya.Teknik pengumpulan data yang digunakanadalah observasi, wawancara,
dokumentasi. Teknik validitas data dilakukan dengan tekniktriangulasi sumber.
Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman
yang meliputi pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian
ini meliputi strategi
produksi, strategi harga
dan strategipemasaran. Modal
sosial yang terdiri dari norma,
kepercayaan dan jaringan yang memilikiperan dalam strategi industri batik di Kampoeng Cyber.
(1). Peran norma yaitu mempererat hubungan
pengrajin dengan konsumen, mempererat hubungan sosial antar
pengrajin, antarpedagang ataupun antar
pengrajin dan pedagang,persaingan antar pengrajin dapat terjalinsecara sehat.
(2). Peran kepercayaan dalam strategi industri batik di Kampoeng Cyberadalah
transaksi dengan konsumen menjadi lancar, proses penentuan harga kerajinan
antar pengrajin dan pedagang terselengara dengan baik, barang dapat selesai
tepat waktu sesuai dengan
keinginan konsumen, transaksi
produk kerajinan antara
pengrajin dan pedagang menjadi lancar, pemasaran menjadi
semakin luas dan menambah kepercayaan konsumen akan kualitas
produk. (3). Peran jaringan dalam strategi industri batik di Kampoeng Cyberadalah memperluas
pemasaran produk kerajinan,
mempermudah pengrajin memperoleh peralatan batik,
meningkatkan hubungan baik
antar pengrajin,antar pedagang
atau antar pengrajin dengan
pedagang, memudahkan pengrajin dalam mendapatkan pesanan, menjadi bahan
pertimbangan pedagang maupun
pengrajin dalam menetapkan harga kerajinan
Penulis: HIDAYAT
Kode Jurnal: jpsosiologidd150307