ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI DALAM UPAYA MENGENDALIKAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK
Abstraksi: Tingkat kerusakan
/ broken rata – rata hasil produksi
pada PT. Albata Semarang selama bulan Januari – Maret
2011 sebesar 1.80 % , tingkat kerusakan tersebut tidak
melampui standar yang
ditetapkan perusahaan yaitu
sebesar 2 % dari
total volume produksi
. Berarti hipotesis 1 (H1)
bahwa tingkat kerusakan produk yang
terjadi dalam proses
produksi melampaui batas
standar tidak terbukti.
Hasil uji mean ditunjukkan nilai t hitung =31,400 > t tabel = 2,00 dan
sig. = 0,000 < α =0,05, dengan demikian rata-rata (mean) sebesar 1,806
adalah signifikan. Kesimpulan hipotesis
2 (H2) bahwa tingkat
kerusakan produk yang terjadi bersifat signifikan mempengaruhi
proses produksi tidak terbukti.
Pareto Chart menunjukkan
bahwa jenis broken yang sering
terjadi adalah rusak karena
warna tidak sesuai, selanjutnya karena komponen
pecah/patah, salah pengamplasan
dan salah router. Hipotesis 3 (H3) bahwa jenis kerusakan yang terjadi pada produk
dalam proses produksi
yaitu warna tidak
sesuai, komponen pecah, salah amplas dan salah router
terbukti.
Melalui aktivitas pengendalian
kualitas secara berlapis
dapat menekan tingkat kerusakan
hasil produksi dan
mempertahankan kualitas produk
yang dihasilkan. Hipotesis 4 (H4) bahwa penerapan metode pengecekan
ganda / berlapis dalam mengendalikan kualitas produk dan menekan terjadinya
kerusakan produk terbukti.
Penulis: Darsono
Kode Jurnal: jpmanajemendd130900