APLIKASI TEORI WEBER DALAM PEMBANGUNAN AGROINDUSTRI PT. WINA POHAN DI BANYUASIN SUMATERA SELATA

Abstract: Pelaksanaan pembangunan tidak hanya untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi, akan tetapi pembangunan juga dapat dilihat melalui percepatan, perluasan peluang kerja dan pemanfaatan sumberdaya alam. Percepatan pembangunan dalam skala besar adalah pembangunan yang dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat pada umumnya.Tujuan penulisan ini untuk mengkaji, menganalisis pembangunan yang telah dilakukan di Sumatera Selatan, salah satunya adalah penentuan lokasi pembangunan agroindustri PT. Wina Pohan di Banyuasin Sumatera Selatan. Dalam analisa dapat dibuktikan secara signifikan bahwa pembangunan dan pengembangan agroindustri PT. Wina Pohan mengaplikasi teori Weber, yang dilakukan melalui faktor penentuan lokasi antara lain, biaya transportasi, upah tenaga kerja, dan kekuatan aglomerasi atau deaglomerasi. Kesimpulan secara menyeluruh bahwa keberadaan PT. Wina Pohan mengaplikasi segitiga lokasi (Locational Triangle) Weber, namun model District Locatioan Area (DLA) menunjukan prestasi yang kurang dikarenakan faktor geografi, sarana dan prasarana. Agroindustri yang mempunyai bahan baku jagung ditentukan pembangunannya di lokasi kabupaten Banyuasin, dan Musi Banyuasin. Tercatat dalam sejarah kedua kabupaten tersebut sebelum pemekaran tergabung dalam satu Kabupaten yaitu kabupaten Musi Banyuasin. Perencanaan pembangunan penentuan lokasi agroindustri didasarkan asumsi terhadap lokasi sumber bahan baku, penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana, upah tenaga kerja, kekuatan aglomerasi atau deaglomerasi. Keberhasilan pembangunan harus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan umumnya masyarakat Sumatera Selatan.
Keywords: Agroindustri; Agroindustria;, aplikasi Teori Weber; theory applications Weber
Penulis: Enny Sri Martini
Kode Jurnal: jpmanajemendd130921

Artikel Terkait :