Pemberdayaan Perempuan, Kredit Mikro, dan Kemiskinan: Sebuah Studi Empiris

ABSTRAK: Studi ini mengevaluasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di Propinsi Jawa Timur. Program itu bernama PPK (Program Pengembangan Kecamatan). Ditemukan bahwa PPK sudah mengenai sasarannya, yaitu kecamatan miskin. Ketepatan sasaran itu diukur dari kondisi fisik rumah responden yang ternyata berhubungan positif dengan  pendapatan responden. Ini berarti semakin rendah pendapatan responden, the semakin buruk kondisi fisik rumahnya. Pada tingkat mikro, PPK--dengan kredit mikronya—mampu menciptakan tambahan pendapatan 10% per tahun bagi peminjamnya. Studi ini melihat keberhasilan perempuan dalam memanfaatkan kredit mikro dan menemukan adanya korelasi yang kuat antara frekuensi pertemuan kelompok perempuan dan  besarnya tunggakan cicilan kelompok itu. Dalam kultur masyarakat perdesaan, kaum perempuan dituntut untuk lebih banyak mengurusi masalah-masalah domestiknya, sehingga mereka merasa mahal untuk berlama-lama meninggalkan rumahnya, apalagi meninggalkan desa-nya. Peran ini memungkinkan kaum perempuan untuk secara intens berinteraksi dengan kelompoknya, sede-mikian rupa sehingga fungsi social coordination bisa lebih sering terjadi. Peran ini pula membuat perempuan lebih memilih untuk memikirkan secara serius bagaimana membayar utang kepada kelompoknya, daripada menanggung rasa malu karena menunggak utang itu.
Kate kunci:  Kemiskinan, Program Pemberdayaan Kecamatan (PPK), Kelompok Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP), Kelompok Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
Penulis: Agus Suman
Kode Jurnal: jpmanajemendd070091

Artikel Terkait :

Jp Manajemen dd 2007