BAYANG-BAYANG WTO DALAM KEBIJAKAN DESENTRALISASI DI INDONESIA
Abstraksi: Mekanisme sistem
dunia seperti yang diperkenalkan oleh Wallerstein, meletakkan harapan akan
adanya kemakmuran dan kesejahteraan
serta upaya survive dalam perkembangan dan kemajuan dunia adalah dengan
mengikuti sistem dunia yang hadir melalui sistem pasar yang merupakan mekanisme
terjadinya globalisasi di dunia. Desentralisasi dengan peletakkan kebijakan
pada hak asasi dan partisipasi, akan memudahkan agen negara maju untuk
melakukan hegemoni dan penetrasi ke wilayah pertahan terakhir negara-negara
yang sedang berkembang seperti Indonesia, dikarenakan lemahnya posisi
bargaining pada mekanisme tukar yang dalam konteks ekonomi berdiri pada modal
dan investasi atas nama pembangunan.
Upaya setiap daerah untuk mengjar pundi-pundi kesejahteraan dengan masuk
dalam mekanisme global adalah sesuatu yang terlalu terburu-buru disebabkan
kondisi ketidaksimbangan yang dialami daerah dalam mekanisme tersebut. Berbagai
aturan, yang dalam konteks politik pemerintahan negara pasti akan menempatkan
dirinya sebagai bagian yang diuntungkan menyebabkan negara-negara terkebelakang
selalu tidak memiliki kemampuan untuk membargaining hasil produksinya melalui
diplomasi yang ulet. Organisasi dunia merupakan alat bagai langgeng dan
dominanya sebuah kekuatan terlepas bahwa ada sebagian kecil negara yang dapat
menikmati hal tersebut meskipun dalam waktu yang sementara.
Penulis: M. Nur Alamsyah
Kode Jurnal: jphubintdd110012